TRIBUNNEWS.COM - Benjamin Tuwatanassy (21), seorang pemuda dari Negeri Passo, Kecamatan Baguala, Kota Ambon, Maluku kini terbaring lemah di Rumah Sakit Hative Passo akibat dikeroyok oleh dua orang setelah menegur seorang anak SMP yang merokok.
Peristiwa tersebut terjadi pada pukul 01.00 WIT pada Sabtu (2/11/2024).
Benjamin mengungkapkan, ia menegur seorang anak berinisial SA (14) yang kedapatan merokok.
"Saya tegur dia tidak boleh merokok karena masih sekolah, dia masih SMP. Lalu saya tampar dia," ungkap Benjamin saat ditemui oleh TribunAmbon.com.
Setelah ditegur, SA menangis dan melaporkan kejadian tersebut kepada kakaknya, Requeen Thenu alias Rein.
Rein, yang merasa tidak puas, kemudian mengajak saudaranya, Gilbert Wattimena, untuk mengeroyok Benjamin.
Padahal, korban sudah meminta maaf atas perbuatannya.
"Dia menangis lalu lapor ke kakaknya Requeen Thenu alias Rein. Rein tiba-tiba pukul saya bertubi-tubi."
"Rein pergi memanggil saudaranya Gilbert Wattimena kemudian keroyok saya setelah itu mereka langsung kabur," tutur korban.
Meskipun ia mencoba menjelaskan, keduanya langsung menyerangnya hingga Benjamin mengalami luka dan memar di wajah, leher, dan kepala.
Akibat dari pengeroyokan tersebut, Benjamin mengalami muntah dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Baca juga: 11 Pelajar di Denpasar Keroyok dan Curi Tas Berisi Uang dan Vape
Kasus ini dilaporkan ke Mapolsek Baguala.
Namun, karena adanya hubungan keluarga antara pelaku dan korban, kedua belah pihak sepakat untuk berdamai.
"Kami buat kesepakatan bersama untuk masalah ini tidak berlanjut. Mereka wajib tanggung biaya pengobatan sampai anak saya sembuh," ujar Dina Palijama, ibu kandung korban.