TRIBUNNEWS.COM - Supriyani, guru honorer asal Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Selatan, kembali menjalani sidang kasus dugaan penganiayaan terhadap salah satu siswanya.
Sidang dengan agenda mendengar kesaksian Supriyani digelar di pada Pengadilan Negeri (PN) Andoolo, Kamis (7/11/2024) kemarin.
Dalam sidang tersebut terungkap bertapa ngototnya Aipda WH, ayah dari siswa yang diduga korban, ingin menjebloskan Supriyani ke penjara.
Semenjak pertama kali dilaporkan pada Jumat, 26 April 2024, sudah total 5 kali Supriyani bertemu dengan Aipda WH untuk mediasi.
Namun, semua mediasi berjalan buntu karena Supriyani tidak mau mengakui telah memukul anak Aipda WH dengan sapu.
Termasuk pertemuan yang diinisiasi Bupati Konawe Selatan, Surunuddin Dangga pada Selasa (5/11/2024) kemarin.
Supriyani sempat meneken surat pernyataan damai dengan Aipda WH, dan dicabut tidak lama setelahnya.
Belakangan terungkap, guru honorer selama 16 tahun itu merasa tertekan.
Supriyani dalam sidang kembali menegaskan tidak pernah memukul anak dari Aipda WH.
Baca juga: Pengakuan Supriyani, Sempat Mengajar di Kelas Korban: Biasa Saja, Tidak Ada Apa-apa
"Saya sudah lima kali bertemu pak Bowo (Aipda WH) dan setiap bertemu saya sampaikan minta maaf."
"Karena setiap bertemu selalu disuruh minta maaf", katanya, dikutip dari TribunnewsSultra.com, Jumat (8/11/2024).
Supriyani melanjutkan, ucapan maaf itu bukan sebagai pengakuan telah memukul anak anggota polisi itu.
Melainkan permintaan maaf apabila selama mengajar ada kesalahan saat mengajar anak Aipda WH.
"Saya sampaikan minta maaf, kalau pernah bikin salah selama mengajari anaknya."
"Tapi saya tidak mau dibilang memukuli anaknya karena itu saya tidak pernah lakukan (pemukulan)," katanya.
Supriyani menegaskan, Aipda WH ngotot menjebloskannya ke penjara walaupun hanya sehari.
Aipda WH ingin membuktikan Supriyani bersalah.
"Sempat ada kata-kata dari Pak Bowo 'Saya tetap akan penjarakan kamu walaupun hanya sehari agar semua orang tau kalau kamu salah'," kata Supriyani mengulang kata-kata Aipda WH.
Baca juga: Video Aipda WH Ancam Guru Honorer Meski 5 Kali Minta Maaf, Bersikukuh Penjarakan Supriyani
Kata Aipda WH
Aipda WH dalam kesempatannya menceritakan awal mula anaknya diduga jadi korban kekerasan guru Supriyani.
Semua bermula saat dirinya mendapati luka di bagian kaki anaknya.
"Jumat itu pada saat saya mau mandikan untuk berangkat salat Jumat, di situlah baru saya ketahui bahwa ada bekas luka pukulan," katanya, dikutip dari YouTube tvOne, Jumat.
Aipda WH bersama istrinya mengorek informasi ke anaknya terkait luka itu.
Siswi kelas 1 itu awalnya hanya bisa menangis saat ditanya.
Namun, pada akhirnya ia mengaku telah dipukul oleh Supriyani.
Baca juga: Guru Supriyani Blak-blakan Saat Sidang, Ungkap Kondisi Anak Aipda WH di Hari Dirinya Dipolisikan
Singat cerita, Aipda WH memutuskan melaporkan Supriyani hingga kasusnya disidangkan di PN Andoolo.
Aipda WH menegaskan hanya ingin mencari keadilan untuk sang anak.
"Awal hanya mau mencarikan keadilan buat anak-anak. Kalau memang anak-anak ini mendapat perlakuan yang seperti itu," kata dia.
Ia juga meminta Supriyani untuk ikhlas mengakui perbuatannya.
"Mok legowo mengakui dan legowo juga dan legowo juga menyampaikan bahwa memang perlakuan itu," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul Tangisan Supriyani di Hadapan Hakim Ungkap 5 Kali Minta Maaf ke Aipda WH, Namun Tetap Dipenjarakan
(Tribunnews.com/Endra) (TribunnewsSultra.com/Laode Ari)