News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Oknum TNI Serang Warga di Deli Serdang

Penyerangan Brutal oleh 33 Prajurit TNI di Deli Serdang: Seorang Lansia Tewas, 13 Warga Luka-luka

Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Momen ratusan warga Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, menggeruduk Batalyon Artileri Medan (Armed) sambil membawa mayat Raden Barus, diduga korban pembunuhan personel TNI pada Jumat malam, Sabtu (9/11/2024). Mereka meminta pertanggungjawaban atas kematian korban dan korban luka akibat penyerangan.

TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 33 prajurit TNI dari Batalyon Artileri Medan Armed 2105 Kilap Sumagan ditangkap dan diperiksa oleh Pomdam IBB setelah terlibat dalam penyerangan terhadap warga Desa Selamat, Kecamatan Sibirubiru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (8/11/2024).

Penyerangan ini menewaskan seorang warga bernama Raden Barus (61) dan menyebabkan 13 orang lainnya mengalami luka-luka.

Kepala Desa Selamat, Bahrun, menjelaskan penyerangan tersebut diduga dipicu oleh cekcok antara seorang prajurit TNI berambut cepak dan warga sehari sebelumnya.

“Tapi ada cerita, pemuda sini sempat cekcok dengan prajurit itu saat berpapasan di jalan. Setelah itu, malamnya terjadi penyerangan,” ungkap Bahrun.

Meskipun penyebab pasti cekcok tersebut belum diketahui, insiden ini memicu serangan balasan dari sekelompok prajurit TNI yang datang tanpa seragam dan mengendarai sepeda motor.

"Orang-orang yang datang itu memang membabi buta. Siapa yang ada di jalan semua dihantamnya. Itu dari Armed, ada sebagian rumah didobrak," ungkap Bahrun kepada Kompas.com.

Pada malam penyerangan, sekira pukul 22:30 WIB, puluhan prajurit TNI datang ke Desa Selamat dan melakukan sweeping.

Seorang warga, Rofika Sanjaya Tarigan (18), yang sedang keluar rumah untuk membeli rokok, mengaku melihat pasukan tersebut dan merasa ketakutan.

Rofika kemudian dikejar dan diseret keluar rumah oleh prajurit TNI.

“Terus didobrak rumah nenek. Mereka mencari orang bernama Andre Ginting. Setelah itu saya dibawa ke luar rumah dan dipukuli,” kata Rofika.

Akibat penyerangan ini, Raden Barus ditemukan tergeletak di pinggir jalan dengan luka parah dan meninggal dunia saat dalam perjalanan ke rumah sakit.

Baca juga: Panglima TNI Ungkap Awal Mula Insiden di Deli Serdang, Tegaskan Oknum Anggota akan Diproses Hukum

”Saat ditemukan, Raden masih hidup, tetapi sudah kritis. Kami sempat berupaya membawa ke rumah sakit, tetapi sudah meninggal saat di jalan,” tambah Bahrun.

Korban lain, Dedi Susanto, mengalami putus tangan akibat serangan tersebut.

Warga Desa Selamat merasa kecewa dan terancam dengan keberadaan TNI di wilayah mereka.

Bahrun menegaskan, seharusnya markas TNI memberikan rasa aman, namun kenyataannya justru menakuti warga.

Sebagai bentuk protes, warga membawa jenazah Raden Barus ke markas Armed 2105 setelah autopsi.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul MOTIF Penyerangan Warga Sibiru-biru, 33 Prajurit Batalyon Armed Ditangkap dan Diperiksa Pomdam I/BB

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini