Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Siswa dari berbagai negara mengikuti Kemah Penggalang & Penegak Sekolah Cendekia Harapan yang digelar di tepi Danau Buyan, Bedugul, Bali.
Para peserta merupakan siswa-siswi Sekolah Cendekia Harapan (CH) yang berasal dari berbagai negara.
Kepala Sekolah Cendekia Harapan, Juwaria Muqtadir, mengatakan kemah ini untuk membangun koneksi dengan alam dan sesama.
"Ini bukan hanya kemah biasa. Ini adalah pengalaman hidup yang mengajarkan anak-anak tentang kerja sama, keberagaman, dan kepedulian terhadap lingkungan. Saya sangat bangga melihat anak-anak kami mampu beradaptasi dengan luar biasa,” ujar Juwaria melalui keterangan tertulis, Selasa (19/11/2024).
Kemah ini juga menjadi ajang pertukaran budaya yang mempererat hubungan antara siswa-siswi CH dengan komunitas lokal.
"Kami ingin membangun generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki empati dan pemahaman terhadap keberagaman budaya,” ucapnya.
Para pelajar mengikuti lomba pionering hingga pelatihan survival di alam bebas.
"Kami ingin mengingatkan bahwa meskipun lokasi ini indah, kita harus bertanggung jawab untuk menjaganya tetap asri,” kata salah satu pembina pramuka, Bapak I Gede Sindy Artha Wiguna.
Pelajar dari SDN 4 Pancasari, SMPN 2 Sukasada, dan SMAS Candimas juga dilibatkan saat acara pentas seni.
Tari pembukaan Puspanjali dari 3 siswi CH diikuti Tari Puspanjali dari SDN 4 Pancasari.
Sementara SMPN 2 Sukasada menampilkan pentas drama Puputan Badung yang membangkitkan nostalgia budaya Bali.
Penampilan SMAS Candimas menampilkan band dan acoustic performance.