TRIBUNNES.COM - AKP Dadang Iskandar, Kabag Ops Polres Solok Selatan, tersangka penembakan terhadap AKP Ryanto Ulil Anshar, Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, Sumatera Barat, hingga tewas, memiliki hubungan dengan sopir tambang galian c yang ditangkap.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Sumbar, Kombes Pol Andry Kurniawan, menyebut hubungan AKP Dadang dan sopir tambang galian c sebagai rekanan.
Pelaku emosi karena upayanya minta tolong berkait penindakan hukum rekannya, tak digubris.
Baca juga: Di Balik Kasus Polisi Tembak Polisi, Diduga Ada Bisnis Tambang Ilegal
"Di mana rekanan pelaku ini dilakukan penegakan hukum oleh korban di Polres Solok Selatan. Ketika yang bersangkutan mencoba meminta tolong, tidak ada yang merespons," kata Kombes Pol Andry Kurniawan, saat konferensi pers di Lobby/Hall Mapolda Sumbar.
Karena tak digubris, AKP Dadang geram. Ia melakukan penembakan terhadap AKP Ryanto Ulil Anshar, dan membuat korban tewas di tempat.
Kombes Andry juga membenarkan dugaan bahwa AKP Dadang sebagai beking tambang ilegal.
"Jadi sementara keterangan tersangka kami dapatkan. Tentu kami penyidik mendalami. Iya (beking), ini akan kami dalami kembali terkait perannya dalam tambang ini," sambungnya.
Insiden tersebut terjadi di parkiran Polres Solok Selatan, Jumat (22/11/2024) dini hari.
Sementara itu Kapolres Solok Selatan AKBP Arief Mukti selamat dari penembakan Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar.
AKP Dadang Iskandar memberondong rumah dinas Kapolres Solok Selatan dengan tujuh tembakan.
Aksi brutal itu dilakukan AKP Dadang usai dia menembak mati Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil.
Hal itu dikatakan Dirkrimum Polda Sumbar Kombes Pol Andry Kurniawan saat jumpa pers di Mapolda Sumbar, Sabtu (23/11/2024) siang.
Andry menjelaskan, usai menembak AKP Ryanto Ulil, ia melepaskan tembakan ke rumah dinas Kapolres.
"Kalau kita melihat jumlah lubang ada sembilan, dua di korban, kemudian tujuh di rumah Kapolres," kata Andry.