TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Aipda Nikson Pangaribuan alias Ucok (41) sempat memperlihatkan perilaku tak wajar sepekan sebelum membunuh ibu kandungnya Herlina Sianipar (61) di wilayah Desa Dayeuh, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor.
Aipda Nikson yang merupakan anggota polisi yang berdinas di wilayah Polda Metro Jaya membunuh ibu kandungnya dengan menggunakan tabung gas tiga kilogram.
Paman Aipda Nikson, Rony Saud Pangaribuan (75) mengatakan sudah sejak dua minggu sebelum kejadian, pelaku menunjukkan emosi yang tak stabil.
Aipda Nikson selalu marah-marah, menonjok lantai, dan memukul meja.
Memang Nikson sudah menderita gangguan kejiwaan sejak tiga tahun lalu.
bahkan Nikson pun sempat direhab dan mejalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Grogol pada tahun lalu.
"Selama beberapa bulan (Nikson menjalani) perawatan (di RSJ Grogol) tapi kemudian dibawa pulang karena sudah dinyatakan mendingan,” ujar Rony kepada wartawan, Selasa (3/11/2024).
Baca juga: Aipda Nikson, Polisi yang Bunuh Ibunya Pakai Tabung Gas Ternyata Pernah Dirawat di RSJ Grogol
Rony mengatakan pada saat kejadian anak lainnya kebetulan tidak ada di rumah.
Sehingga, Nikson yang saat itu bertugas menjaga rumah dan ibunya.
“Jadi ada Nikson, ada di rumah sama ibunya," ucapnya.
Sementara itu, Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro, mengatakan tidak ditemukan indikasi gangguan kejiwaan pada Aipda Nikson.
Sebelumnya, kerabat pelaku menduga Aipda Nikson mengalami gangguan kejiwaan.
Baca juga: Curhatan Aipda Nikson Sebelum Aniaya Ibunya hingga Tewas di Bogor
Dugaan ini diperkuat dengan ditemukannya obat-obatan seperti soroquin dan divalproex di lokasi kejadian.
Pelaku juga sempat dibawa ke RS Polri Kramatjati menggunakan ambulans karena dianggap membahayakan.