TRIBUNNEWS.COM - Update terbaru kasus pelecehan seksual yang menjerat IWAS alias Agus Buntung menemui fakta terbaru.
Setelah Polda NTB melakukan rekonstruksi pada Rabu (11/12/2024), pendamping korban telah menerima empat nama korban baru.
Menurut laporan reporter Kompas TV Fitri Rachmawati dari Lombok, melaporkan penambahan tersebut.
"Sampai hari ini aparat kepolisian dan komite disabilitas masih mencatat 15 orang korban, hanya saja kami mendengar informasi dari pendamping dan juga kelompok pemerhati perempuan, bahwa jumlah korban sudah bertambah menjadi 19 orang," terang Fitri Rachmawati.
"Hanya saja 15 orang ini yang difokuskan untuk ditangani kasusnya. Sementara sisanya empat orang masih dalam proses pencatatan dari pendamping," tambahnya.
Pihak kepolisian juga mengimbau bagi para korban yang merasa pernah menjadi korban tersangka Agus Buntung, untuk segera melaporkan ke pendamping untuk segera diproses secara hukum.
Sebelumnya, dijelaskan jika Jaksa Penuntut Umum (JPU) tengah menunggu kelengkapan berkas setelah rekonstruksi di tiga titik tersebut rampung.
Persidangan akan segera digelar setelah P21 diserahkan.
Rekonstruksi Ungkap Agus Buntung Selalu Gunakan Kamar yang Sama
Polisi akhirnya menggelar rekonstruksi atau reka adegan kasus dugaan pelecehan seksual yang menjerat Agus Buntung di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Rabu (11/12/2024) kemarin.
Baca juga: 4 Kesaksian Penjaga Homestay soal Agus Buntung, Gelagat Korban hingga Siapa yang Bayar Kamar
Sejumlah fakta terungkap, salah satunya adalah saksi bisu kamar nomor 6 di Nang's Homestay.
Berdasarkan pantauan di YouTube TribunLombok, kondisi homestay tidak berbeda dengan penginapan-penginapan low price lainya.
Nang's Homestay terletak di Jalan Dr. Soetomo, Karang Baru, Kec. Selaparang, Kota Mataram.
Homestay kental dengan suasana Bali lengkap dengan ornamen-ornamen kain sarung kotak hingga deretan tumbuhan bunga kamboja.
Nang's Homestay memiliki 10 kamar, termasuk kamar nomor 6 yang berada di sudut bangunan.