News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Agus Buntung dan Kasusnya

Agus Buntung Klaim Rekaman Suaranya yang Viral Bukan Manipulasi tapi Motivasi: Saya Beri Semangat

Penulis: Nuryanti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Penampakan pria diduga Agus Buntung berbincang dengan seorang wanita di Taman Baca Sangkareang, Mataram, NTB (kiri). Agus Buntung membenarkan bahwa dalam rekaman yang viral di media sosial merupakan suaranya.

"Saya enggak senang orang lemah."

"Kakak kan perjuangan kakak, Ya Allah, hanya hidup sendiri, berjuang sendiri, nekat gara-gara hal sepele."

"Kakak mau nekat lagi? Bisa enggak aku minta jangan nekat? Tobat lah."

"Nyawa saya saya kasih kakak, biar tahu bahwa kakak itu berarti bagi dunia ini."

"Saya bukan mengarang, buktiin kalau saya bohong. Kapanpun kamu ketemu saya kamu bisa bunuh saya."

"Tapi ku mohon, jangan kamu buat dirimu yang tidak-tidak."

"Bingung kenapa saya ngomong gini, kamu kira saya modus sama kayak cowok-cowok yang lain."

"Buktinya dia (cowok lain) ngerusak kamu."

"Saya langsung to the point, biar kamu tidak bilang saya ngerusak."

"Walaupun kita berdua di kamar, saya tidak bisa apa-apa, saya masih dimandiin mama, saya bukan sama kayak cowok-cowok yang lain, karena cowok-cowok itu hanya manfaatin kamu. Dari mana saya tahu? Itu pikiran."

"Kamu mau berubah atau tidak. Kalau kamu tidak mau berubah, saya pergi. Tapi kalau kamu mau berubah, saya akan tetap di sini dengan mengasih tahu bagaimana cara kesuksesan kamu."

Baca juga: Pembelaan Ibu Agus Buntung, Anaknya Selalu Izin saat Keluar Malam dan Tak Punya Ilmu Hitam

(Kiri) Penampakan kamar nomor 6 homestay, lokasi penginapan yang dipakai Agus Buntung untuk melecehkan para korban dan (Kanan) Agus Buntung saat menjalani rekonstruksi kasusnya, Rabu (11/12/2024). (Kolase Tribunnews.com)

Korban Agus Buntung Tambah Jadi 17 Orang

Hingga kini, korban kasus dugaan pelecehan seksual Agus Buntung bertambah menjadi 17 orang.

Korban bertambah dua, yang satu di antaranya masih di bawah umur.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Komisi Disabilitas Daerah (KDD) Nusa Tenggara Barat (NTB), Joko Jumadi.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini