Dia menyampaikan bahwa untuk pengaktifan pompa itu tergantung pada curah hujan.
"Tergantung hujannya, pompa duduk ready, pompa mobile dan alkon siap di BPBD," kata Arwin.
Ia menjelaskan bahwa pihaknya sempat mengaktifkan pompa tersebut ketika Alun-Alun Jepara 1 ke selatan sampai Tugu Kartini, di Jalan Pemuda Jepara sempat tergenang air.
Arwin menjelaskan bahwa air yang menggenangi Kawasan Jepara Kota biasanya disebabkan karena tingginya curah hujan.
Kemudian rendahnya permukaan tanah di sekitar kawasan tersebut.
"Sebabnya ini kan karena curah hujan tinggi. Permukaan tanah disitu (kawasan yang tergenang air) rendah lebih tinggi di pembuangan nya," ucapnya.
1 Meninggal di Yogyakarta
Sementara itu cuaca ekstrem menelan korban jiwa di Yogyakarta.
Parjono (53), warga Tulang Bawang Tengah, Lampung, hilang terseret banjir di saluran air pada Minggu (15/12/2024) sore sekitar pukul 17.45 WIB.
Korban laka air di saluran air atau gorong-gorong tepat di Jalan Yogya-Wates Kilometer 10, Bandung Lor, Kalurahan Argorejo, Kapanewon Sedayu, Bantul, Yogyakarta.
Korban ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa sekitar 100 meter dari lokasi kejadian awal laka air pada Senin (16/12/2024) sekira pukul 09.15 WIB.
Awalnya, kejadian itu diketahui oleh Pariaman (58), warga setempat saat melihat laki-laki yakni korban berada di atas saluran air Jalan Yogya-Wates yang tidak ada penutupnya.
Saat itu kondisi selokan tengah banjir setelah hujan deras mengguyur wilayah setempat.
"Pariaman melihat korban melangkahkan kakinya yang akhirnya korban jatuh masuk dalam saluran air tersebut," ucap Jeffry.
Mengetahui kejadian kemudian Pariaman meminta bantuan sejumlah warga setempat untuk bergegas menolong korban.