TRIBUNNEWS.COM - Sebuah video yang merekam aksi guru berjalan kaki saat pulang dari sekolah menuju rumahnya menjadi viral di media sosial.
Dalam narasi yang beredar, guru yang berdomisili di Wonogiri, Jawa Tengah, setiap hari menempuh jarak sekira 80 kilometer untuk mengajar Magetan, Jawa Timur.
Dia mengaku, kehilangan waktu untuk keluarganya lantaran harus menempuh total 4 jam perjalanan setiap harinya.
Guru SMP itu pun mengusahakan mutasi demi mendapatkan kesempatan mengajar di Wonogiri agar dekat dengan rumahnya.
Dalam video viral, guru itu tampak dilepas dengan haru oleh para rekan sejawat dan murid-muridnya.
Video itu menjadi viral setelah diunggah oleh akun Instagram @tribunsolocom pada Sabtu (21/12/2024).
Hingga artikel ini ditulis, unggahan itu mendapatkan sudah 2,1 juta tayangan.
Diketahui, sebelumnya guru bernama Andrianto (45) itu mengajar di SMP Negeri 2 Plaosan, Kabupaten Magetan.
Sementara, rumahnya berada di Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.
Setiap hari, Andrianto mengendarai motor dengan jarak 80 kilometer selama 14 tahun mengajar.
"Saya sudah 14 tahun di Magetan. Jarak dari rumah Tirtomoyo ke sekolah itu 70-80 km. Setiap hari naik motor, perjalanan 2 jam, berangkat setelah subuh jam 5 pagi, sampai sekolah jam 7," jelasnya, dikutip dari TribunSolo.com.
Baca juga: Viral Guru Jalan Kaki Lintas Provinsi Jatim-Jateng, 5 Kali Ajukan Mutasi Akhirnya Disetujui
Ajukan mutasi
Selama belasan tahun, dia sudah mengajukan beberapa kali mutasi agar dekat dengan keluarga dan bisa mendampingi kedua anaknya.
Terlebih, Andrianto juga sedang menunggu kelahiran anak ketiganya.
"Orang bekerja kalau jauh dari keluarga itu kan setelah lama inginnya dekat dengan keluarga, anak saya juga butuh pendampingan," ujarnya.
Dia mengaku mulai mengajukan mutasi untuk pindah mengajar sejak tahun 2018 lalu.
Namun, permohonan itu ditolak karena tidak ada guru yang menggantikan posisinya di SMP Negeri 2 Plaosan, Magetan.
Tak menyerah, Andrianto kembali mengajukan mutasi dan tidak disetujui karena regulasi posisi pengganti itu.
Baca juga: Viral Ibu Kantin Rusak Dagangan Siswi MTs di Brebes, Pelaku Kerap Ancam Siswa, Kepsek Angkat Bicara
"Kalau total mengajukan mutasi dari Magetan 3 kali, dari Wonogiri 2 kali. Jadi total 5 kali," katanya.
Bulan Juli 2024, pengajuan mutasinya mulai diterima karena saat itu ada guru yang akan menggantikan posisinya.
"Setelah diterima berkasnya harus naik ke Gubernur, Kemendagri dan BKN alurnya. Lalu akhir Oktober dapat SK, di SK dinyatakan saya pindah per 1 November, itu jadi acuan secara birokrasi," katanya.
Penuhi nazar
Andrianto mengatakan, ketika proses mutasinya berjalan, ia pernah bernazar di hadapan rekan-rekan guru.
Dia mengatakan, akan berjalan kaki lintas provinsi Jawa Timur ke Jawa Tengah jika permohonan mutasinya disetujui.
Aksi jalan kaki lintas provinsi dilakukannya dari SMP Negeri 2 Plaosan sampai ke Wonogiri, tepatnya di Kecamatan Puhpelem.
Jaraknya kurang lebih 15 kilometer dan melintasi 8 desa.
"Perjalanan 5 jam dari Puhpelem ke rumah lanjut menggunakan motor. Jadi jalan kaki dari Jawa Timur ke Jawa Tengah," katanya.
Baca juga: Viral Oknum Perguruan Silat Asal Banten Aniaya 7 Satpam Kebun Raya Bogor, Paksa Masuk saat Jam Tutup
Nazar itu dilakoninya pada 31 Oktober 2024 lalu, tepat hari terakhir Andrianto mengajar di SMP Negeri 2 Plaosan.
Video aksinya itu, ia unggah ke media sosial pada 1 November 2024.
"Niatnya hanya berbagi rasa syukur, tidak ada niatan ingin viral. Luapan kegembiraan saja. Sekarang sudah lega," kata Andrianto.
Sempat ingin resign
Lebih lanjut, dia hampir putus asa dan berniat untuk resign demi mendampingi anak-anaknya.
Lantaran harus menempuh 4 jam perjalanan untuk mengajar.
"Perasaan lega karena saya sudah sampai mikir kalau tidak bisa (pindah) mau pensiun dini, mau resign saja mendampingi anak," katanya.
Saat ini lokasi mengajarnya dekat dengan lokasi istrinya mengajar.
Istrinya merupakan guru SD dan anak-anaknya juga bersekolah di tempat ia dan istrinya mengajar.
"Sekarang jadi 1 lokasi (dekat). Kalau berangkat bareng-bareng. Sekarang jaraknya 3 km, kurang dari 10 menit, sebelumnya perjalanan 2 jam paling cepat," pungkas Andrianto.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Kisah Guru SMP Jalan Kaki Lintas Provinsi Usai Dapat Mutasi, Dulu PP Wonogiri-Magetan Demi Mengajar
(Tribunnews.com/Isti Prasetya, TribunSolo.com/Erlangga Bima Sakti)