Namun apa daya, Delisa dan ibunya tergulung ombak.
"Itulah saat terakhir saya memegang tangan ibu dan mendengar suaranya," kata Delisa.
Delisa berhasil selamat setelah berada di atas pohon kelapa.
Kondisinya kala itu memprihatinkan dengan kondisi badan menghitam dan kaki tersangkut.
Delisa lalu ditemukan oleh warga bernama Didi.
"Jadi saya dirawat sekitar kurang lebih 3 hari di rumah beliau hanya dengan pengobatan seadanya karena tidak ada apapun," lanjutnya.
Kondisi Delisa semakin parah, ia merasakan sakit luar biasa di kaki kirinya.
Baca juga: Tanggal 26 Desember 2024 Memperingati Hari Apa? Ada Peringatan 20 Tahun Tsunami Aceh
Didi lantas mendapatkan informasi pada hari kelima pasca-tsunami, ada dokter datang di lokasi bencana.
Pada akhirnya, Delisa menjalani operasi amputasi kaki kiri karena sudah tidak dapat diobati.
Keluar dari ruang operasi, ia bertemu dengan sang ayah yang saat kejadian berada di luar kota.
"Beliau sebelumnya mencari saya. Dan akhirnya bertemu. Pertolongan Allah selalu ada di hidup saya," timpal dia.
Bagi Delisa ingatan tentang tsunami Aceh berat untuk dirinya lupakan.
Apalagi kehilangan anggota keluarga dan anggota tubuhnya.
Delisa sempat merasakan bullying dari orang-orang di sekitarnya.