News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

IRT di Deli Serdang Sumut Histeris Suaminya Meninggal Usai Ditangkap Polisi: Wajah Korban Lebam

Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dumaria Simangunsong memeluk jenazah suaminya Budianto Sitepu di ruang jenazah Rumah Bhayangkara Medan, Kamis (16/12/2024)

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -  Dumaria Simangunsong warga Desa Sei Semayang, Kecamatan Medan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut), tak kuasa menahan tangis mengetahuinya suaminya meninggal dunia.

Suaminya Budianto Sitepu (42) ditangkap polisi di kedai tuak pada Selasa (24/12/2024) malam. Nahas, Budianto tewas dengan sejumlah luka-luka diduga dianiaya tujuh oknum polisi.

Budianto meninggal di Rumah Sakit Bhayangkara, kota Medan pada Kamis (26/12/2024). 

Baca juga: Warga Deli Serdang Tewas Diduga Dianiaya Polisi: Ditangkap di Kedai Tuak, 7 Oknum Ditahan di Patsus

Ibu lima orang anak itu sangat terpukul, niatnya ingin menjenguk suaminya yang disebut sakit usai dua hari ditahan di Polrestabes Medan berakhir kepedihan.

Di depan ruang jenazah RS Bhayangkara, Dumaria tertegun. Tampak wajahnya pucat sambil terus meneteskan air mata. 

Dia mengatakan, hari itu berencana menemui suaminya yang ditahan polisi. 

Namun dia mendapat kabar bila Budianto tak lagi berada di tahanan Polrestabes Medan dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara karena sakit. 

"Semalam saya ke sana Polrestabes Medan mau melihat. Gak boleh. Makanan yang saya bawa aja yang dikasihkan. Saya minta tolong mau melihat aja dari jauh sebentar aja gak boleh. Besok aja katanya kalau mau," kata Dumaria, Kamis (26/12/2024). 

"Pas saya datang ke Polrestabes Medan (hari ini) , minta tolong saya untuk melihat suami gak boleh juga. Terus diberitahu bila suami saya ada di rumah sakit, sakit katanya begitu," 

Mendapatkan kabar suami masuk rumah sakit, Dumaria semakin khwatir.

Dia buru buru ke rumah sakit Bhayangkara. 

Baca juga: Kronologi Perempuan Dibunuh di Deli Serdang , Sempat Rayakan Ulang Tahun Bersama Pelaku

Tanpa tahu pasti keberadaan sang suami, Dumaria menyisir ruang perawatan di rumah sakit milik Polri itu.

Pertanyaan Dumaria soal keberadaan sang suami juga tak dijawab oleh petugas rumah sakit Bhayangkara yang dia temui. 

Getirnya lagi saat mencari suaminya,  Dumaria berpapasan dengan petugas rumah sakit yang mendorong jenazah. 

Seperti punya perasaa, dia melihat wajah jenazah yang diboyong petugas kamar jenazah mirip suaminya. 

"Jadi ini kami sendiri yang datang kemari lihat. Kami minta tolong sama pihak RS Bhayangkara itu pun tidak boleh," kata Dumaria. 

"Hanya pas lewat saja saya nampak seperti suami saya digotong pakai tempat jenazah. Saya lihat wajahnya iya itu suami saya. Udah meninggal," lanjutnya. 

Melihat sang sang suami tak bernyawa Dumaria histeris dan merasa terpukul.  Suaminya yang dia lihat sehat dua hari lalu kini terkulai kaku.

Baca juga: Kronologi Pembunuhan Siswi SMP di Serdang Bedagai Sumut, Hilang saat Pulang Sekolah, Motor Raib

Tangannya dan mulutnya diperban.

Wajah penuh bekas lebam, begitu juga dada, kaki dan bahunya. 

"Saya lihat udah lebam-lebam, badan biru-biru, dadanya juga. Di rumah sakit (meninggalnya). Saya gak tahu di mana suami saya dipukuli. tapi kondisi suami saya waktu dibawa ke Polres gak begitu, sehat setelah meninggal saya lihat semuanya lebam-lebam, biru," kata Dumaria haru. 

Kasus Penangkapan 

Dumaria tak tahu pasti mengapa suaminya ditahan polisi.

Sepucuk surat pemberitahuan juga tak diberikan kepada keluarga atas penangkapan Budianto dan dua orang rekannya. 

Namun sebut Dumaria, pada malam kejadian suaminya sedang minum minum sambil menghidupkan musik di daerah rumahnya. 

"Setahu saya, karena saya tak ikut, awalnya mereka buat acara minum minum pada tanggal 24 Desember malam. Karena mereka musik-musikan sampai malam, terganggulah masyarakat di situ," kata Dumaria. 

Dari situ, polisi kemudian mendatangi Budianto yang saat itu bersama sejumlah rekannya. 

Dumaria mengatakan sempat terjadi perdebatan antara suaminya dan polisi sebelum tiga orang diamankan ke Polrestabes. 

Ketiga orang yang diamankan antara lain Budianto, Dedy Pasaribu dan Girin. 

"Sekitar jam 11 malam lah kejadian itu. Cuman saya tahu jam 1 suami saya sudah ditangkap. Sebenarnya gara-gara ributnya, dipengaruhi minuman keras. Jadi saya tahu suami saya ditangkap dari anggota dan kawan-kawannya. Dari polisi enggak ada (diberitahu)," lanjutnya. 

Dumaria mengatakan sebelum ditahan polisi sang suami dalam kondisi sehat.

Dia pun yakin suaminya dianiaya saat berada di tahanan polisi. 

Baca juga: Hilang 2 Hari, Siswi SMP di Serdang Bedagai Ditemukan Tewas dalam Karung, Diduga Dibunuh

"Saya gak tahu di mana suami saya dipukuli. tapi kondisi suami saya waktu dibawa ke Polres gak begitu sehat. Setelah meninggal saya lihat semuanya lebam-lebam, biru," ujarnya. 

Merasa janggal dengan kematian sang suami, Dumaria pun berharap agar kematian suaminya untuk diungkap. 

"Saya minta seadil-adilnya. karena suami saya pas dibawa baik-baik aja. Tapi kenapa pas meninggal suami saya dalam kondisi lebam-lebam biru biru?."

Kapolrestabes Medan, Kombes Gidion berulangkali memohon waktu saat diwawancarai soal tahanan tewas diduga dianiaya oknum polisi Polrestabes Medan. 

Dia menolak memberi keterangan kepada puluhan jurnalis saat meninjau lokasi kasus penganiayaan di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kamis sore pukul sekitar 17.10 WIB, (26/12/2024) 

"Jangan yang kasus lain dulu ya, mohon ya. Mohon ya mohon. Yang itu (Budianto tahanan tewas) nanti di kantor tempatnya. Mohon-mohon ya kasih saya waktu," ujarnya. 

Penulis: Anugrah Nasution

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Tak Boleh Jenguk, Dumaria Simangunsong Temukan Suami Tewas Dua Hari Usai Ditahan Polisi di Medan

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini