Setelah mendekat ke arah korban, Serma Randi tampak menahan sakit akibat luka tembak di punggung kiri.
Selain itu, posisi tangan kirinya masih terikat tali pinggang.

"Kami sempat panggil pengurus, tapi tidak bangun. Jadi panggil Ahyat, bawa mobil untuk membawa beliau," tuturnya.
Lalu tiga santri dan dua pengajar ponpes membawa Serma Randi ke RSUD Marsidi Judono.
Kondisi Serma Randi
Sementara itu, Serma Randi kini telah pulih dan dipulangkan dari RSUD Marsidi Judono.
Proyektil peluru yang bersarang di tubuhnya berhasil diangkat lewat operasi.
Pasca-operasi, kondisinya dinyatakan stabil.
"Setelah operasi pasien dalam kondisi baik. Direncanakan pulang hari ini, sore hari," kata Pelaksana harian (Plh) Direktur RSUD Marsidi Judono, Ika Harniati, Kamis.
Diberitakan sebelumnya, Serma Randi melakoni operasi singkat di RSUD Marsidi Judono pada Rabu (15/1/2025) kemarin.
Dokter Spesialis Anastesi RSUD Marsidi Judono, dr Hendra SpAn, mengatakan operasi dilakukan sesuai rencana, yakni pada pukul 11.00 WIB.
Peluru yang masuk dari sisi kiri dada bawah menembus 3 cm di bawah kulit dan bersarang di ulu hati itu berhasil diangkat berkat persiapan matang tim medis.
Sebelum melakukan operasi, tim medis memastikan peluru lewat serangkaian pemeriksaaan menggunakan CT scan dan alat C-arm.
"Kami melakukan marking dengan jarum untuk menandai posisi peluru yang bersarang di sekitar ulu hati."
"Operasi ini tidak terlalu lama, hanya memerlukan irisan kecil sepanjang 3 sentimeter, dan peluru berhasil ditemukan dalam waktu kurang dari 10 menit," jelas dr. Hendra, Rabu.