TRIBUNNEWS.COM - Kepala Desa Hilikara, Ponisman Giawa meyakini adanya dugaan penyiksaan dilakukan kepada NN (10), bocah dari Nias Selatan.
Pasalnya, saat terakhir bertemu dengan gadis tersebut, kondisinya tak memprihatinkan seperti saat ini.
Menurut Ponisman, pertemuan itu terjadi 3 tahun lalu.
Hanya satu kaki NN yang bengkok, sementara saat ini kedua kakinya bengkok diduga patah.
Diketahui kesaksian tersebut beredar dalam video viral di media sosial X pada Jumat (31/1/2025).
Pada video yang diunggah akun @neVerAl0nely tertanggal 27 Januari lalu, Kades setempat memberi pengakuan.
Ponisman menyatakan pernah mengunjungi N tiga tahun lalu dengan kondisi satu kakinya bengkok.
Dalam video tersebut, Ponisman belakangan melakukan kunjungan serupa setelah kabar itu viral di media sosial.
Pun juga menjadi atensi kepolisian setempat.
Ponisman pun meyakini apa yang dialami N adalah dugaan penyiksaan atau kekerasan yang dilakukan oleh kerabat.
"Diduga kuat, 3 tahun lalu Pemerintah Desa bersama Polsek Lolowau telah mengunjungi lokasi ini. Dan kondisi anak itu waktu itu masih satu kakinya yang bengkok," jelasnya dalam video yang tayang 102 ribu kali itu.
Baca juga: Kesaksian Ponisman Kades Hilikara Nias Kaget 2 Kaki Bocah N Patah: 3 Tahun Lalu Masih 1 Bengkok
"Apa yang kita lihat saat ini adalah berbanding terbalik dengan harapan kita, diduga kuat dialami penyiksaan, untuk lebih lanjut nanti pihak kepolisian yang menelusuri kasus itu."
Adapun kondisi tubuh N mengalami cacat pada kedua kakinya.
Dikabarkan, kedua kaki N patah hingga tak bisa berdiri tegak karena dibiarkan tanpa pertolongan medis.