TRIBUNNEWS.COM - Kasus pembunuhan berantai terjadi di Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Tersangka Sunardi (44) membunuh penagih utang bernama Sri Pujiyanti pada Senin (3/2/2025).
Jasad korban ditemukan warga dalam kondisi tertutup springbed.
Setelah ditelusuri, Sunardi juga membunuh istrinya, Almaida, pada November 2022.
Jasad Almaida dimasukkan ke dalam septic tank dan ditemukan tinggal tulang.
Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol. Mustofa, menjelaskan Sunardi merupakan kuli bangunan dan jarang pulang ke rumah.
Almaida adalah istri kedua tersangka yang dinikahi pada 2015 lalu.
"Jadi tersangka ini memiliki dua istri, istri yang pertama nikah sirih, istri yang ke dua nikah resmi yang si Almaida ini, jadi nikahnya di Banyumas," ucapnya, Rabu (5/2/2025), dikutip dari TribunBekasi.com.
Motif pembunuhan Almaida adalah tersangka menuding korban berselingkuh.
Korban dicekik lehernya menggunakan jilbab hingga tewas.
"Dugaan asmara, karena si tersangka ini merasa istrinya ini telah berselingkuh dengan orang lain. Yang mengakibatkan si tersangka gelap mata hingga melakukan kejahatan ini," terangnya.
Baca juga: Anak Istri Sah Sunardi Tak Terima Ibu Dibunuh dan Dikubur di Septic Tank, Minta Pelaku Dihukum Mati
Sementara itu, anak kandung Almaida, Edi Rianto, menceritakan tabiat buruk Sunardi selama menikah dengan ibunya.
Menurut Edi, Sunardi tempramental dan sering melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
"Emang dia (pelaku) itu suka KDRT. Itu sejak KDRT saya tinggal sama ibu. Pernah saya usir, ditemuin lagi. Saya pikir ini orang enggak baik," tukasnya.
Tersangka juga sering mengonsumsi miras dan bermain judi.
Sunardi sering meminta uang dengan alasan untuk modal usaha, tetapi uang tersebut digunakan untuk berjudi.
"Minta uang bilangnya buat usaha tapi habis buat main judi," tandasnya.
Baca juga: Terbongkar Perangai Sunardi, Pembunuh Istri dan Penagih Utang di Bekasi: Suka Judi, Miras, dan KDRT
Ia menerangkan ibunya adalah istri kedua, sedangkan istri pertama Sunardi berasal dari Semarang, Jawa Tengah.
"Sama ibu saya sempat pisah ranjang enam bulan pada 2021. Terus balik lagi itu," lanjutnya.
Kasus kematian Almaidah ditutupi Sunardi selama tiga tahun.
"Bilangnya ke saya pergi kabur ibu saya gitu, saya cek ke dalam rumah memang tidak ada. Keluarga juga sempat laporan kehilangan ke polisi," katanya.
Sebagian artikel telah tayang di TribunBekasi.com dengan judul Ini Alasan Sunardi ke Keluarga Almaida, Korban Pembunuhan yang Jasadnya Dikubur di Septic Tank
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunBekasi.com/Muhammad Azzam)