TRIBUNNEWS.COM - Penyebab jatuhnya lift crane saat proses pembangunan RS PKU Muhammadiyah Blora, Jawa Tengah, masih diselidiki.
Lift crane jatuh saat 13 pekerja proyek naik ke lantai lima pada Sabtu (8/2/2025) lalu.
Tiga pekerja dinyatakan tewas di lokasi kejadian dan satu korban meninggal saat dirawat.
Kapolres Blora, AKBP Wawan Andi Susanto, menyatakan Tim Labfor Polda Jateng membantu melakukan olah TKP pada Minggu (9/2/2025) sore.
Proses penyelidikan terkendala cuaca sehingga dilanjutkan pada Senin (10/2/2025).
"Iya (dibantu Tim Labfor Polda Jateng), masih proses penyelidikan," katanya, Senin, dikutip dari TribunJateng.com.
Kini, proyek pembangunan RS PKU Muhammadiyah diberhentikan sementara.
Direktur Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Blora, Tegar Mohammad Wijaya, menjelaskan dari 9 korban luka-luka, masih ada 5 korban yang dirawat di RS Muhammadiyah Blora.
Sedangkan 4 korban lain dirujuk ke RSUD dr Soetijono Blora kemudian Rumah Sakit di Solo.
"Alasan dirujuk karena butuh perawatan lanjut. Ke rumah sakit yang levelnya lebih tinggi, dari rumah sakit ini (RS PKU Muhammadiyah)," terangnya.
Ia menambahkan empat korban mengalami patah tulang sehingga harus dirawat dokter spesialis ortopedi.
Baca juga: Firasat Anak Korban Kecelakaan Kerja Proyek RS PKU Blora: Mimpi Gigi Lepas Sebelum Ayah Meninggal
"Untuk penanganan rumah sakit lain kan lebih lengkap, termasuk mungkin kalau dibutuhkan ruang ICU atau lain sebagainya," lanjutnya.
Sementara itu, Majelis Pembina Kesejahteraan Umat (MPKU) Muhammadiyah, Sugiyanto, menjelaskan para korban telah menggunakan peralatan safety sesuai prosedur.
"Mereka sudah memakai safety sebelum naik. Kami juga sudah melakukan perawatan kepada para korban."