TRIBUNNEWS.com - Satgas Operasi Cartenz-2025 bersama Polda Papua berhasil menangkap tiga pelaku penyelundupan senjata api produksi PT Pindad yang akan dikirimkan untuk Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, Kamis (6/3/2025), di Keerom, Papua.
Penangkapan ini dilakukan setelah tim gabungan melakukan pemantauan sejak 1 Maret 2025.
Tiga pelaku yang diamankan adalah Yuni Enumbi pecatan TNI; Yudhi Kalalo, sopir lajuran yang mengangkut barang; dan Matius Payokwa, helper lajuran; dikutip dari Tri Brata News.
Saat diamankan, ketiganya sedang dalam perjalanan dari Jayapura menuju Puncak Jaya untuk mengirimkan senjata ke KKB Papua.
Lantas, siapakah sosok Yuni Enumbi?
Sosok Yuni Enumbi
Yuni Enumbi yang berusia 29 tahun adalah pecatan TNI.
Baca juga: Sosok Aske Mabel, Pecatan Polisi yang Membelot ke KKB Papua Kini Ditangkap, Ini Daftar Ulahnya
Dikutip dari Tribun-Papua.com, ia merupakan mantan anggota TNI Kodam 18 Kasuari Papua Barat berpangkat Prada.
Tak hanya itu, Yuni Enumbi diduga kuat merupakan anggota Panitia Pemilihan Distrik (PPD) Kabupaten Puncak Jaya.
"(Ada) juga indikasi, yang bersangkutan (Yuni Enumbi) merupakan anggota PPD di Kabupaten Puncak Jaya yang juga masih dalam tahap penyelidikan," jelas Wakapolda, Brigjen Faizal Ramadhani, dalam jumpa pers bersama Kapolda Papua, Irjen Patrige R Renwarin, Sabtu (8/3/2025), masih dikutip dari Tri Brata News.
Dalam penyelundupan senjata api milik Pindad ini, Yuni Enumbi ditetapkan sebagai tersangka utama karena memegang peranan penting.
Ia membeli dan membawa barang-barang tersebut dari Pulau Jawa, lalu membawanya melewati jalur laut dan melalui ekspedisi.
Modusnya, senjata-senjata tersebut dimasukkan ke dalam kompresor dan di las.
Saat ditangkap, Yuni Enumbi mengaku membeli senjata tersebut seharga Rp1,3 miliar.
Ia juga mengakui senjata itu akan diserahkan kepada KKB di Puncak Jaya.