TRIBUNNEWS.COM - Setelah bangunan Hibisc Fantasy Puncak Bogor dibongkar oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar), nasib ratusan karyawan di sana masih abu-abu.
Sebagaimana diketahui, pembongkaran beberapa bangunan itu dilakukan karena dinilai ada pelanggaran.
Direktur PT Jaswita Jabar, Wahyu Nugroho mengatakan, ada ratusan karyawan yang menggantungkan hidupnya di wahana Hibisc Fantasy yang dikelola oleh anak perusahaan, yaitu PT Jaswita Lestari Jaya (JLJ) dan mitranya.
Berdasarkan informasi dari JLJ, ada sekitar 200 karyawan yang bekerja di Hibisc Fantasy.
Dari jumlah tersebut, 190 orang di antaranya merupakan warga lokal.
"Sepuluh orang dari luar Jawa Barat," ujar Wahyu saat dikonfirmasi, dikutip dari Tribun Jabar, Rabu (12/3/2025).
Ia mengaku belum tahu bagaimana nasib para karyawan itu.
Pasalnya, pengelolaan karyawan Hibisc Fantasy menjadi tanggung jawab JLJ dan mitra.
"Perlu dikonfirmasi ke mitra, mengingat pengelolaan karyawan ada di mitra JLJ," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Jabar, Ade Afriandi berujar, petugas gabungan masih melakukan pembongkaran di Hibisc Fantasy.
Baca juga: Proses Pembongkaran Hibisc Fantasy Puncak Masih Berlanjut, Terkini 2 Bangunan Dihancurkan
"Rencana hari ini ada tiga dari delapan bangunan yang akan dibongkar," ucap Ade.
"Kendalanya, untuk wahana permainan dalam pembongkaran perlu peralatan mobil crane dan teknisi yang kompeten."
"Untuk itu sudah ditekankan kepada perusahaan/investor pemilik wahana agar menyediakan alat dan teknisinya sendiri," imbuhnya.
Menurutnya, dibutuhkan waktu sampai dua bulan untuk meratakan semua bangunan di kawasan itu.