Seandainya melakukan kekerasan terhadap anaknya, kata dia hanya semata untuk mendidik.
"Umpama benar pun (melakukan kekerasan) kan didik anak. Ya, mungkin enggak sampai sesadis itu bukan dalam artian kekerasan," jawabnya.
Lalu Hindarto menanggapi pernyataan Fidya Kamalinda yang mengaku kerap dibawa ke dukun sebelum bertanding taekwondo.
Ia mengaku hanya ingin yang terbaik untuk Fidya Kamalinda.
"Kami sebagai orangtua ingin yang terbaik, lalu tadi seandainya Fidya Kamalinda kalah (dalam pertandingan), kebetulan kami kan juga dulu atlet jadi tahu cara pertandingan, jadi kita kasih tahu kekurangannya begini-begini," ucap Hindarto.
Viral di Media Sosial
Kisah Fidya Kamalinda viral di media sosial terkait pemberitaan terkait dirinya yang telah hilang selama 10 tahun.
Kisahnya viral karena memicu beragam reaksi dari publik terutama reaksi dukungan terhadap keberanian Fidya untuk berbicara terkait pengalaman traumanya. Selain itu, ada juga warganet yang kontra atas keputusan perginya Fidya.
Sementara itu, Fidya sendiri memberikan klarifikasi untuk menghindari sejumlah kabar yang tidak benar.
Dia juga ingin membangun kehidupannya kembali terutama untuk anaknya dan membangun hubungan lebih baik dengan keluarganya.
Fidya juga meminta maaf kepada publik jika kabar tentang dirinya jadi perbincangan di media sosial.
Melalui video itu, Fidya hanya ingin hidup damai, termasuk kedua orang tuanya bisa menerima kehidupan Fidya yang sekarang.
"Untuk netizen, maaf yah karena ini masalah keluarga, bukan masalah kasus culik menculik, karena nggak ada yang diculik di sini," kata Fidya.
"Untuk babeh, mamah, saya tetap mendoakan kalian, kakak tetap mendoakan kalian di sana semoga baik-baik aja. Beh, mah, aku cuma ingin kalian terima aku dan keluarga aku ini, aku punya suami yang aku sayangi, punya anak yang aku sayangi, udah itu aja," tutupnya.
Khodijah Ingin Fidya Kamalindah Pulang
Sang ibu Khodijah (50) mengaku sangat rindu dengan Fidya Kamalindah yang kabur dari rumah sejak tahun 2015.