Pengakuan Pria yang Bunuh Pacar di Bantul hingga Tersisa Kerangka, Alasannya Terungkap

Penulis: Falza Fuadina
Editor: Febri Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PRIA BUNUH PACAR - Polisi menghadirkan pelaku dan sejumlah barang bukti kasus pembunuhan di Sabdodadi, Bantul, saat jumpa pers di lobby Polres Bantul, Selasa (25/3/2025). Pelaku Rafy Ramadhan (24) warga Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tega mencekik kekasihnya, EDP (23), dan menyimpan jasad korban dalam kamar sejak September 2024 hingga menjadi tulang belulang.
PRIA BUNUH PACAR - Polisi menghadirkan pelaku dan sejumlah barang bukti kasus pembunuhan di Sabdodadi, Bantul, saat jumpa pers di lobby Polres Bantul, Selasa (25/3/2025). Pelaku Rafy Ramadhan (24) warga Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tega mencekik kekasihnya, EDP (23), dan menyimpan jasad korban dalam kamar sejak September 2024 hingga menjadi tulang belulang.

"Jujur waktu awal saya membuka kembali kamar itu kan sudah jadi kerangka. Di situ saya sudah kepikiran untuk mengubur korban. Tetapi, saya tidak punya lahan untuk kubur (korban). Kalau perkarangan ayah saya di samping rumah itu belum dijual, mungkin saya kubur korban di situ," paparnya.

Karena kebingungan mencari solusi, pelaku memutuskan menyimpan jasad korban hingga menemukan tempat yang tepat untuk menguburnya.

"Setelah kejadian itu, mayat enggak saya apa-apakan. Setelah (dibunuh) di kamar (kontrakan) nomor empat, saya pindahkan di kamar nomor tiga. Langsung saya tutup selimut dan sudah saya kunci, saya tinggal, dan tidak saya beri apa-apa," beber dia.

Dua minggu setelah pembunuhan, pelaku meninggalkan kontrakan tersebut karena tidak tahan dengan bau menyengat dari jasad korban. 

Ia pun berpindah-pindah tempat untuk menginap.

Pelaku bahkan sempat membawa kerangka korban ke sebuah losmen di Kaliurang, Kabupaten Sleman. Di sana ia mencuci dan memisahkan tulang dari daging yang telah membusuk.

Ketika ditanya alasan di balik tindakannya, pelaku hanya menunduk dan menangis tanpa memberikan jawaban.

"Saya kenal korban itu kemungkinan sekitar tahun 2019. Itu teman korban saat masih SMK jadi teman saya saat kuliah. Jadi nomor kontak korban di-promote (dipromosikan) melalui WhatsApp. Saya lihat lalu berkenalan dari situ," ujarnya.

Pelaku juga belum sempat bertemu dengan orang tua korban setelah kejadian.

Kini pelaku menyesali perbuatannya dan meminta maaf kepada keluarga korban. Bahkan, ia masih menyimpan rasa sayang kepada korban.

"Kepada Pak Didik dan bu Eka, Gones, Enggal, maaf. Saya begini saya masih sayang sama Enggal. Saya enggak sengaja. Saya mohon maaf," tuturnya sambil menangis.

Awal kasus terungkap

Kasat Reskrim Polres Bantul, Iptu Iqbal Satya Bimantara, mengungkapkan pelaku menghabisi nyawa korban yang merupakan warga Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman di suatu tempat kontrakan yang berada di Kalurahan Sabdodadi, Kapanewon Bantul, Kabupaten Bantul pada September 2024.

"Kasus ini terungkap dari adanya informasi rekan korban bahwa adanya kejanggalan. Bahkan, pelaku sempat membawa motor korban, tetapi yang dibonceng bukan korban melainkan ada wanita lain," ungkapnya.

Dari situ, polisi melakukan klarifikasi kepada keluarga korban dan hasilnya korban ternyata tidak pernah pulang. 

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini