Mudik Lebaran 2025

Malu Tak Bawa Uang Saat Mudik, Warga Jombang Lukai Diri dan Karang Cerita Dibegal 6 Orang

Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KORBAN BEGAL JOMBANG - Dwi Nur Iman saat memberikan pernyataan di Mapolsek Mojoagung, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur bahwa ia membuat laporan palsu telah dibegal pada Sabtu (31/3/2025). Ternyata malu kepada keluarga tidak membawa uang saat lebaran hingga nekat buat laporan palsu telah dibegal
KORBAN BEGAL JOMBANG - Dwi Nur Iman saat memberikan pernyataan di Mapolsek Mojoagung, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur bahwa ia membuat laporan palsu telah dibegal pada Sabtu (31/3/2025). Ternyata malu kepada keluarga tidak membawa uang saat lebaran hingga nekat buat laporan palsu telah dibegal

TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG - Malu pulang kampung tak bawa uang, Dwi Nur Iman (24) pemudik asal Jombang, Jawa Timur mengaku dibegal.

Guna mendukung cerita rekaannya, Dwi bahkan melukai tubuhnya menggunakan kawat. Dwi mengaku dibegal di Bypass di Desa Betek, Kecamatan Mojoagung, Jombang pada Sabtu (29/3/2025).

Dwi akhirnya mengaku setelah diperiksa polisi. Dalam pengakuannya, Dwi menyatakan jika pembegalan tersebut adalah kebohongan yang ia karang sendiri untuk menutupi rasa malunya karena tidak membawa uang saat mudik lebaran.

Baca juga: Drama Emak-emak di Inhu Riau, Gegara Utang Rekayasa Jadi Korban Begal sampai Lukai Diri Sendiri

"Laporan saya dibegal di Bypass Mojoagung tidak benar. Saya tidak mengalami kerugian apapun. Semua itu saya lakukan karena untuk menutupi rasa malu dan kesalahan saya kepada keluarga," ucapnya dalam keterangan yang diterima pada Senin (31/3/2025). 

Sementara itu, menurut Kapolsek Mojoagung, Kompol Yogas menjabarkan jika setelah tahapan penyelidikan mendalam yang dilakukan Polsek Mojoagung dan tim Resmob Polres Jombang, ada kejanggalan yang tercium dari laporan Dwi. 

"Setelah pemeriksaan mendalam, diketahui yang bersangkutan ini dipastikan membuat berita bohong. Dia membuat alasan itu karena tidak membawa uang saat lebaran. Uang tersebut dihabiskan oleh yang bersangkutan," katanya. 

Karena uangnya sudah habis duluan, yang bersangkutan ini malu kepada orangtuanya dan membuat laporan palsu ke pihak kepolisian bahwa ia telah menjadi korban begal. 

Kompol Yogas melanjutkan, luka-luka yang ada di tubuh Dwi ternyata bukan diakibatkan pembacokan, melainkan luka yang ia buat sendiri dengan kawat. 

"Luka yang disayat pakai kawat. Di bagian kaos juga ada sobekan sedikit dan tidak ada bekas darah. Termasuk luka di bagian kaki itu dibuat sendiri oleh yang bersangkutan seolah-olah dia dibacok," ungkapnya. 

Baca juga: Emosi Ditilang Polisi, Pria di Labuan Bajo Bakar Motornya Sendiri, Sebut Penilangan Mirip Begal

Mengaku kehilangan uang Rp8 juta

Dalam awal pengakuannya, Dwi mengaku dibegal enam orang yang identitasnya belum diketahui.

Kronologis kejadian menunjukkan bahwa Dwi, yang sehari-harinya bekerja di pabrik plywood di Malang, sempat mampir ke sebuah ATM di wilayah Kecamatan Mojoagung untuk mengambil uang tunai.

"Korban infonya bekerja di Malang, hendak pulang ke Carangrejo (Kecamatan Kesamben). Dalam perjalanan pulang, korban mampir di ATM Mojoagung," ungkap Yogas.

Setelah mengambil uang, Dwi melanjutkan perjalanan mudik. Namun, saat di jalan, ia dibuntuti dua kendaraan sepeda motor.

Baca juga: Dua Sepupu Berkomplot Jadi Begal, Apes Ditembak Kanit Intel Polsek Dringu, Sujud Minta Ampun

"Setelah ambil uang, korban dibuntuti dua kendaraan sepeda motor. Pelaku merampas tas berisi uang Rp8 juta dan Hp yang harganya kurang lebih Rp2 jutaan," ungkap Yogas.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini