TRIBUNNEWS.COM - Pemandangan langka terlihat di Gurun Sahara pada Desember ini.
Salju turun di gurun terluas ini untuk kali pertama dalam 37 tahun.
Seorang fotografer amatir, Karim Bouchetata, mengabadikan momen tersebut dari kota kecil di Sahara, Ain Sefra, Algeria, pada Senin (19/12/2016) yang lalu.
Karim memotret pemandangan gurun yang menjadi dramatis manakala salju jatuh di pasir Sahara yang berwarna kemerahan.
"Semua orang terpukau melihat salju yang turun di gurun. Salju bertahan selama satu hari, kemudian meleleh," kata Karim seperti dikutip Daily Mail, Selasa (20/12/2016).
Ini merupakan kali kedua salju turun di Sahara.
Sebelumnya tercatat, salju pernah turun di Gurun Sahara pada 18 Februari 1979.
Saat itu, badai salju terjadi lebih kurang selama sekitar satu jam.
Satelit NASA juga menangkap citra turunnya salju di Sahara.
NASA Earth Observatory mengungkapkan, Enhanced Thematic Mapper Plus di Satelit Landsat 7 telah menangkap gambar-gambar salju turun di Sahara.
Kondisi ketika salju menutupi area di Afrika Utara terlihat pada 19 Desember 2016 lalu, terutama di daerah dekat perbatasan Maroko dan Algeria, selatan kota Bouarfa dan barat daya dari Ain Sefra.
Gurun Sahara meliputi sebagian besar Afrika Utara.
Sahara telah melalui pergeseran suhu dan kelembaban selama beberapa ratus tahun.
Di wilayah ini, suhu musim panas biasanya berkisar 37 derajat celsius.
Curah hujan yang sangat sedikit membuat daerah ini jarang sekali merasakan suhu yang dingin pada musim dingin.
Meskipun saat ini Gurun Sahara sangat kering, ahli perpendapat gurun ini kembali menghijau 15.000 tahun lagi.
KOMPAS.com/Monika Novena