TRIBUNNEWS.COM - Spesies dinosaurus ini memiliki gigi saat masih anak-anak, namun setelah dewasa, gigi-giginya tanggal, membuatnya menjadi dinosaurus ompong.
Saat masih berusia kanak-kanak, dinosaurus Limusaurus inextricabilis memiliki gigi, sehingga memungkinkan mereka untuk makan daging.
Ketika mencapai usia dewasa, gigi-gigi mereka tanggal, sehingga menu makanannya beralih menjadi daun-daunan.
Seandainya bisa menyaksikan dinosaurus sedang menyeringai, mungkin kita akan dibuat gemetaran oleh gigi-giginya yang tampak tajam dan menyeramkan.
Tapi ada satu spesies dinosaurus yang jadi pengecualian, yaitu Limusaurus inextricabilis.
Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Current Biology mengungkapkan bahwa setelah berumur tiga tahun, gigi-gigi L. inextricabilis akan tanggal, membuatnya menjadi dinosaurus ompong sepanjang sisa hidup mereka.
Kehilangan gigi membuat dinosaurus yang hidup sekitar 160 juta tahun lalu ini mau tak mau harus mengubah menu makanannya.
“Saat bayi, L. inextricabilis cenderung menjadi omnivora atau karnivora, ketika gigi-giginya rontok, mereka berubah menjadi herbivora,” tulis para peneliti.
Perubahan drastis ini, menurut peneliti, juga bisa menjelaskan mengapa burung memiliki paruh, namun tak memiliki gigi sama sekali.
Penemuan ini didapat setelah penelitian selama bertahun-tahun oleh James Clark, professor biologi di George Washington University di Washington D.C., dan rekannya, Xu Xing, ilmuwan di Key Laboratory of Vertebrate Evolution and Human Origins at the Chinese Academy of Science, di Beijing. Dari tahun 2001 hingga 2011, keduanya menjelajahi bagian barat Gurun Gobi untuk menggali fosil dari Formasi Shishugou yang berasal dari era Jura.
Di situs itu, mereka menemukan 19 spesimen L. inextricabilis, dengan umur bervariasi, dari individu berusia kurang dari satu tahun, higga yang berusia setidaknya 10 tahun.
Semuanya kemungkinan tewas setelah terjebak dalam lubang lumpur.
“Ketika kami membersihkan fosil-fosil tersebut, kami menemukan bahwa anak-anak dinosaurus itu memiliki gigi, sementara yang dewasa tidak,” ujar Clark.
Awalnya, para peneliti mengira bahwa L. inextricabilis anak-anak dan dewasa merupakan dua spesies berbeda.