Tetapi akhirnya peneliti berhasil memastikan keduanya merupakan spesies yang sama karena memiliki ciri yang persis sama, kecuali giginya.
L. inextricabilis termasuk dinosaurus terapoda, namun belum dapat dipastikan apakah tubuh dinosaurus ini diselubungi bulu seperti layaknya spesies terapoda lainnya.
L. inextricabilis yang masih anak-anak berukuran sangat kecil, panjang tubuhnya hanya sekitar 0,3 meter, sementara ketika dewasa, ukurannya bisa mencapai panjang 2,5 meter.
Perubahan menu makanan
Untuk mengetahui menu makan dinosaurus ini, para peneliti melakukan uji isotop karbon dan oksigen pada tulang dan gigi fosil.
Dengan mengetahui konsentrasi isotop tertentu, para ilmuwan dapat menentukan jenis makanan yang dikonsumsi L. inextricabilis.
Para peneliti menemukan bahwa anak-anak dinosaurus ini mengkonsumsi makanan yang sama dengan dinosaurus dewasa.
Tampaknya, anak-anak ini mendapatkan makanan dengan disuapi oleh induk mereka.
“Ketika anak-anak ini beranjak remaja, analisis isotop menunjukkan bahwa mereka merupakan omnivora atau karnivora. Setelah kehilangan gigi, dinosaurus ini berubah menjadi herbivora,” kata Clark.
Selain itu, individu L. inextricabilis dewasa juga memiliki gastrolith di dalam perut mereka, namun individu anak-anak tak memilikinya.
Gastrolith merupakan bebatuan yang berfungsi untuk membantu menghancurkan makanan di dalam perut.
Fakta ini menunjukkan bahwa individu anak-anak tidak memerlukan gastrolith karena mereka dapat mengunyah makanan dengan baik menggunakan gigi mereka.
"Penelitian ini sangat penting. Pertama, kita sangat jarang menemukan serangkaian fosil yang mengungkap pertumbuhan dinosaurus dari bayi hingga dewasa. Kedua, perubahan anatomi tubuh yang luar biasa drastis menunjukkan adanya pergeseran besar dalam pola makan Limusaurus dari remaja ke dewasa," pungkas Clark.(national geographic indonesia)