TRIBUNNEWS.COM, INGGRIS - Genetika yang bisa diatur, populasi yang menua, kenaikan permukaan laut, pergerakan dunia yang lebih cepat daripada sebelumnya... Apa arti tren tersebut bagi masyarakat kita selama 30 tahun ke depan?
Selama beberapa bulan terakhir, BBC Future Now telah meneliti beberapa masalah terbesar yang dihadapi umat manusia saat ini yaitu penggunaan lahan untuk mengakomodasi populasi yang jumlahnya meledak, masa depan energi nuklir, jurang antara orang kaya dan orang miskin - dan banyak lagi.
Tapi bagaimana dengan tantangan besar yang akan dihadapi pada masa depan? Dalam 30 tahun kemudian, masalah apa yang mungkin ada dalam agenda dunia untuk dipecahkan?
Tidak mungkin untuk memprediksinya, tapi kita bisa mendapatkan petunjuk dari bagaimana tren terkini dalam sains dan teknologi dapat dimainkan. Berikut adalah beberapa potensi masalah besar yang akan dihadapi pada masa depan:
Modifikasi genetika manusia
Perdebatan di kalangan ilmuwan mulai menggaung sejak tahun lalu karena teknologi baru yang memungkinkan kita mengedit DNA manusia. Ini disebut Crispr (diucapkan 'krisper') dan ini adalah sebuah cara mengubah DNA orang untuk menghilangkan penyakit seperti kanker.
Kedengarannya bagus, bukan? Tapi bagaimana jika ada dampak etis yang gelap, dan ini berubah menjadi proyek genetika untuk menghasilkan 'bayi-bayi yang didesain', dengan memilih embrio yang menghasilkan bayi-bayi yang memiliki kecerdasan dalam jumlah tertentu atau memiliki karakteristik fisik tertentu?
Meskipun masih belum cukup banyak digunakan untuk dipertimbangkan sebagai "tantangan besar" pada saat ini, ini adalah kemajuan yang akan terjadi pasa masa mendatang dan ada akibatnya yang luas yang perlu dipersiapkan - dan itulah banyak alasan untuk memastikan para ahli keetikaan berada di tiap-tiap laboratorium, universitas, dan perusahaan yang mungkin tidak sabar untuk mengubah DNA kita.
BERITA REKOMENDASIVia Video Call Saksikan Pacarnya Akan Bunuh Diri, Ini yang Dilakukan Apriani Ketika Telepon Terputus javascript:void(0) via @tribunnews
— TRIBUNnews.com (@tribunnews) July 28, 2017
"Refleksi yang tepat tentang bagaimana kita mungkin ingin melestarikannya membutuhkan waktu - ini harus mengacu pada perspektif yang luas tentang apa artinya menjadi manusia," kata Nicholas Agar, profesor etika di Universitas Victoria Wellington di Selandia Baru kepada BBC Future Now pada awal tahun ini.
"Sulit untuk menyisihkan waktu untuk merefleksikan keetisan ketika kemungkinan teknologi baru tampak semakin tebal dan cepat."
Jumlah penduduk manula membengkak
Kita tidak akan hanya bergumul dengan fakta bahwa populasi dunia meledak - tapi orang juga hidup lebih lama dari sebelumnya. Mana yang hebat - tapi semua warga lanjut usia itu akan membutuhkan perawatan.
Faktanya, jumlah penduduk lanjut usia akan meningkat lebih dari 50 kali - dari 500.000 saat ini menjadi lebih dari 26 juta pada tahun 2100. Dari Inggris sampai Jepang hingga Cina, negara dengan jumlah penduduk yang berusia lebih dari 65 tahun akan menjadi lebih biasa.
Dalam beberapa dekade ke depan, karena kenaikan itu mulai terjadi, kita akan memerlukan perawatan yang lebih baik untuk para orang lansia (Jepang bahkan mempertimbangkan penggunaan robot) dan mungkin kebijakan untuk memungkinkan lebih banyak imigran untuk mencoba dan menggantikan tenaga kerja yang sudah tua, dan dalam beberapa kasus ada penurunan tingkat kelahiran.
Kota-kota yang hilang