TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bumi tidak hanya menghadapi ancaman badai Irma, tetapi juga "badai" lain yang berasal dari matahari.
Badai matahari alias aliran partikel bermuatan dari bintang tata surya kita baru saja terbentuk pada Rabu (6/9/2017) kemarin.
Keterangan di situs web Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) pada Rabu menyebut, ada 2 badai yang terbentuk kemarin, tergolong dalam kelas X2.2 dan X9.3.
Badai dengan kelas X9,3 disebut sebagai yang terkuat dalam 12 tahun terakhir, terhitung sejak badai kelas X17 yang terjadi pada tahun 2005.
Kedua badai matahari itu terbentuk di zona aktif matahari bernama AR 2673. Pada 4 September 2017 lalu, area itu juga menghasilkan badai dengan kekuatan sedang.
Badai matahari kerap ditemani dengan gelembung plasma yang ukurannya mencapai 2 kali bumi. Bila menghantam bumi, badai matahari bisa memicu gangguan komunikasi, GPS dan listrik.
Meski demikian, badai matahari juga punya dampak indah. Partikel yang berinteraksi dengan lapisan magnetik bumi di kutub akan menghasilkan aurora.
Badai matahari terkuat sejauh ini terjadi pada tahun 2003, termasuk kelas X28. Meski terdengar menakutkan, badai matahari tak akan memicu dampak lebih buruk seperti kiamat.
Bumi punya pelindung magnetik sehingga hantaman badai tak berakibat fatal. Lain halnya bila manusia berada di bulan, manusia akan menerima radiasi matahari dalam jumlah besar yang akan sangat merugikan.