Menurut mantan Wartawan Militer, Atmadji Sumarkidjo, kendaraan taktis ini juga telah dipakai oleh sejumlah pasukan khusus untuk menaruh senjata mesin barat, roket dan sebagainya. Sementara itu, empat ban P6 sanggup menahan terjangan proyektil.
"Zaman sebelumnya, selalu pakai kendaraan JIP buatan luar negeri. Sekarang dalam rangka mengedepankan buatan dalam negeri, maka Panglima TNI percaya buatan dalam negeri ini bisa dan cukup representatif untuk membawa Presiden memeriksa pasukan. Terbukti cukup handal kendaran tempur taktis segala medan," ucapnya ketika diwawancarai di Kompas TV, saat Live HUT ke-72 TNI, Kamis (5/10/2017).
Melalui akunnya di twitter Pusat Penerangan TNI, @Puspen_TNI memperkenalkan kendaraan tersebut.
"Inilah Kendaraan yg Akan di gunakan Presiden RI Joko Widodo saat Inspeksi Pasukan." Demikian tulis Puspen TNI sembari memposting foto kendaran taktis yang siap disupiri seorang Kowad dari satuan Paspampres.
Dalam penjelasan berikutnya ketika menjawab pertanyaan nitizen yang bertanya merk dan dibuat dimana kendaraan taktis tersebut, Puspen TNI menjawab, "P6 ATAV (2016), buatan PT. SSE Banten. Saat ini TNI punya 18 unit."
Mengutip Kompas.com 13 Agustus 2017 lalu, dijelaskan P6 ATAV merupakan salah satu kendaraan taktis serbu milik Satuan Detasemen Bravo (Satbravo 90) Paskhas TNI AU. Kendaraan ini juga pernah dipamerkan saat HUT ke-71 TNI AU di Halim Perdanakusuma, Minggu (9/4/2017).
Sebagai kendaraan serbu, P6-ATAV dilengkapi dudukan untuk senjata, mulai dari upper gun mounting dan side gun mounting. Sementara itu, empat ban P6 sanggup menahan terjangan proyektil.
P6 ATAV menggunakan transmisi otomatis dengan dilengkapi kapasitas tangki bahan bakar sebesar 120 liter.
Saat kondisi bahan bakar penuh, P6 ATAV sanggup melaju sejauh 500 km. Kecepatan maksimum mencapai 120 kilometer per jam di kondisi jalan mulus.
Dengan bobot hanya sekitar 2 ton, kendaraan ini bisa dibawa menggunakan Hercules atau digantung ke helikopter berat. (*)