Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU-- Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir, membuka kegiatan 'Ilmiah Riset, Inovasi Menuju Ekonomi Era Industri 4.0'. Kegiatan untuk memperingati Hari ke-23 Kebangkitan Teknologi Nasional diadakan di Pekanbaru, Riau.
Saat memberikan sambutan, Nasir berujar, Pemerintah Indonesia tengah mendorong riset agar dapat berkembang pesat. Terutama di era industri 4.0.
Perguruan tinggi diharapkan semakin adaptif dan fleksibel untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dalam rangka meningkatkan daya saing bangsa. Di Indonesia, ucap Nasir, perkembangan riset menjadi masalah utama.
"Negara maju, pemenang, bukan karena jumlah penduduknya yang besar, tetapi yang punya inovasi. Inovasi makin tinggi, riset main tinggi," ujar Nasir di Pekanbaru, Riau, Kamis (9/8/2018).
Nasir menuturkan, riset dan inovasi menjadi fokus utama dalam pembangunan Indonesia. Riset yang dibuat, ucap Nasir, adalah riset yang berbasis output. Sehingga, bisa diimplementasikan langsung untuk masyarakat.
"Per tanggal 7 Agustus 2018 jumlah publikasi ilmiah Indonesia yang terindeks Scopus terus meningkat dan mencapai 16.568 publikasi," ucap Nasir.
Posisi itu, masih berada di bawah Malaysia yang memiliki publikasi ilmiah sebanyak 17.211 publikasi. Pemetaan riset yang tercantum dalam Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) turut menyumbang sumbangsih dalam peningkatan jumlah publikasi. Ia meyakini, ke depan, riset dan publikasi Indonesia akan semakin baik.
Pembukaan Kegiatan Ilmiah Riset, Inovasi Menuju Ekonomi Era Industri 4.0 turut dihadiri juga oleh Presiden Indonesia ketiga B.J. Habibie, Gubernur Riau Arsyadjuliani Rachman, Sekretaris Jenderal Dewan Pertahanan Nasional Doni Monardo dan Ketua Dewan Riset Nasional Bambang Setiadi. Acara ini merupakan rangkaian dalam memperingati Hari Teknologi Nasional ke 23 yang berlangsung di Pekanbaru, Riau.