TRIBUNNEWS.COM - Gunung Agung yang terletak di wilayah Karangasem, Bali, kembali meletus pada Kamis (10/1/2019).
Petugas di Pos Pemantauan gunung api Agung di Desa Rendang menyatakan bahwa erupsi terekam seismograf dengan durasi sekitar 4 menit dengan amplitudo maksimum 22 mm.
Gunung Agung sendiri kini sedang berada dalam status Level III atau Siaga.
Dalam status ini, warga dihimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 4 km yang dianggap sebgaai zona perkiraan bahaya.
Tentu saja kondisi dan status ini membuat warga di sekitar Gunung Agung harus berada dalam kondisi waspada.
Namun jika warga Bali dan seluruh Indonesia was-was dengan aktivitas Gunung Agung yang kian meningkat, para peneliti dan ilmuwan NASA justru sebaliknya.
Menurut mereka, meletusnya Gunung Agung itu berpotensi menyelamatkan dunia dari perubahan iklim.
Kok begitu?