News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kekagetan Sang Peneliti Ketika Bajakah Diteliti di Laboratorium, Kandungannya Bisa Bunuh Sel Kanker

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tanaman bajakah yang tumbuh di pedalaman hutan Kalimantan Tengah.

TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Eko Suhartono, peneliti Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat (FK ULM), mengaku baru mengetahui ada jenis kayu bernama bajakah.

Kayu itulah yang ditelitinya sampai diketahui bajakah memiliki kandungan anti oksidan dan senyawa yang mampu membunuh sel kanker.

Tak disangka, ternyata hasil penelitian dari Eko inilah yang membawa 3 siswa asal Palangkaraya meraih juara 1 di Seoul Korea Selatan.

Saking penasarannya, ia pun saat ini fokus mencari apa nama latin dari kayu bajakah tersebut.

"Saya baru dengar dan baru tahu namanya kemarin, sekarang saya lagi lacak nama ilmiahnya," ujarnya saat dihubungi, Selasa (13/8/2109).

Baca: Siswa Penemunya Tunda Datangi Undangan ke Turki, Akar Bajakah sebagai Obat Kanker Akan Dipatenkan

Ekslusif AIMAN yang ditayangkan Kompas TV, Senin (12/8/2019) malam mengenai tanaman bajakah yang diklaim menyembuhkan kanker.(KOMPAS TV) (youtube kompastv)

Eko mengatakan, kayu bajakah baru diketahuinya saat dikenalkan oleh siswa asal Palangkaraya yang akhirnya menjadi juara itu.

Ketika itu, para siswa tersebut mendatangi laboratorium FK ULM meminta untuk dilakukan penelitian terhadap kayu bajakah.

Tak berpikir lama, Eko langsung tertarik.

"Waktu itu mereka datang bersama guru pendamping membawa sampel kayu itu, di situ baru saya tahu," ujar Eko menambahkan.

Menurut Eko, waktu itu laboratorium FK ULM melakukan penelitian secara kuantitatif untuk mencari konsetrat dan kandungan senyawa dari kayu bajakah.

Hasilnya pun tak disangkanya. Dari hasil penelitian yang dilakukannya hingga 3 bulan, kayu bajakah ternyata mampu membunuh sel kanker yang diuji cobakan pada mencit atau tikus putih.

Eko pun menyarankan agar para siswa tersebut mematenkan penemuan mereka.

"Bisa dipatenkan, bukan obatnya tapi cara pembuatannya dan konsetrasinya, yang punya gagasan kan mereka, di sini hanya membantu untuk meneliti, walaupun kita mengerjakannya sama-sama," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, tiga siswa asal Palangkaraya berhasil menemukan obat penyembuh kanker. Temuan mereka ini berhasil menjadi juara pada lomba di Seoul, Korea Selatan, dengan menyabet medali emas.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Teliti Bajakah, Eko Mengaku Baru Tahu Tanaman Itu dari Siswa Palangkaraya",

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini