News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Tangani Penyebaran Corona, Kemenristek Bentuk Konsorsium Covid-19

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Riset Teknologi dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro, di Gedung BPPT,

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Riset dan Teknologi sekaligus Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) telah membentuk sebuah konsorsium yang akan berupaya membuat vaksin Covid-19 khusus untuk Indonesia, dan ditargetkan bisa selesai dalam waktu 12 bulan.

Seperti yang disampaikan Menteri Riset dan Teknologi sekaligus Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro dalam live video conference, Kamis (26/3/2020) siang.

"Di lingkungan Kemenristek/BRIN sudah terbentuk tim yang akan fokus kepada penanganan Covid-19, kita sebut sebagai Konsorsium Covid-19," ujar Bambang, pada kesempatan tersebut.

Konsorsium ini terdiri dari Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) yang ada di bawah lingkungan Kemenristek/BRIN meliputi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) serta perguruan tinggi.

Dibentuknya Konsorsium Covid-19 ini, kata Bambang, untuk mendukung tim Gugus Tugas Nasional Penanganan Covid-19 yang dipimpin oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) serta Kementerian Kesehatan, terutama yang terkait pemeriksaan sample.

Terkait pengujian sample, Lembaga Biologi Molekular Eijkman pun mulai melakukannya.

"Lembaga Biologi Molekular Eijkman saat ini sudah penuh mendukung kegiatan di Litbangkes terkait pengujian sample," jelas Bambang.

Ia menegaskan bahwa tahapan pengujian ini sangat penting, karena pihaknya akan fokus mengembangkan vaksin Covid-19 ini.

"Tahap pengujian sample ini sangat penting, karena tidak hanya untuk mendeteksi seseorang terinfeksi Covid 19 atau tidak. Tapi lebih lanjutnya akan dikembangkan untuk vaksin yang tentunya akan sangat dibutuhkan ketika kita ingin benar-benar menangani Covid-19 ini," tegas Bambang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini