TRIBUNNEWS.COM - Suara virus corona, yakni SARS-CoV-2 yang menyebabkan sakit Covid-19 terekam lalu disulap Ilmuwan Amerika Serikat menjadi alunan musik.
Diketahui virus corona memiliki duri-duri yang memungkinkan berikatan dengan reseptor sel inang manusia terdiri dari asam amino.
Lalu para ilmuwan dari Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Massachusetts Institute of Technology bereksperimen dengan hal tersebut.
Melansir SCMP, mereka menggunakan teknologi kecerdasan buatan bernama sonifikasi untuk membuat masing-masing asam amino itu menjadi nada yang unik.
Selain itu juga mengubah protein menjadi sebuah lembaran musik.
Asam amino ini berbentuk melengkung menjadi heliks atau membentang seperti lembaran.
Para peneliti menangkap gerakan virus ini dengan mengubah durasi dan volume nadanya.
Baca: Hampir 70 Persen Pasien Positif Corona Tanpa Gejala, Tak Pilek, Batuk JUga Demam, Hanya Merasa Haus
Baca: Mulai Jumat 10 April PSBB Berlaku di Jakarta, Bagaimana Peraturannya? Apa Bedanya dengan Lockdown?
Potongan klip suara sepanjang 110 menit ini meliputi bunyi denting lonceng, senar, dan seruling.
Menurut laporan yang dipublikasikan Science Magazine minggu lalu, suara-suara ini mewakili aspek yang berbeda dari protein.
Ilmuwan MIT mengatakan mereka memiliki koto, alat musik tradisonal Jepang berbasis senar karena menghasilkan musik yang halus.
Sebenarnya proyek ini bertujuan serius, para ilmuwan berharap hasilnya akan membantu mengidentifikasi bagian protein yang ditargetkan oleh antibodi.
Maupun obat-obatan dengan cara mencari urutan musik tertentu sesuai areanya.
Peneliti beranggapan ini adalah metode yang lebih cepat dan intuitif daripada metode konvensional yang digunakan untuk mempelajari protein.
Seperti halnya pemodelan molekuler.
Sejatinya ide ini berasal dari studi tim peneliti yang sama.
Hasil penelitian tersebut sudah diterbitkan dalam jurnal ACS Nano, Juni tahun lalu.
Penelitian tersebut berisi cara menerjemahkan sekuens asam amino menjadi suara.
Pendekatan ini memberikan jalan untuk memahami pola urutan, variasi, mutasi, dan menawarkan mekanisme untuk menjelaskan pentingnya urutan protein.
Menurut penelitian, hal ini dapat digunakan untuk mendeteksi efek mutasi melalui suara.
Rekaman suara virus corona ini dibagikan di SoundCloud milik Markus J. Buehler.
Klip tersebut bertajuk Viral Counterpoint of the Coronavirus Spike Protein (2019-nCoV).
Klip ini sudah diputar sebanyak 296.000 kali.
Bahkan juga sudah disukai 1.500 lebih akun SoundCloud dan dibagikan 118 kali.
https://soundcloud.com/user-275864738/viral-counterpoint-of-the-coronavirus-spike-protein-2019-ncov
Menurut catatan Worldometers pada Selasa (7/4/2020), dunia sudah mengantongi 1.365.065 kasus Covid-19.
Sementara itu jumlah kematian mencapai 76.488.
Angka kesembuhan lebih banyak daripada mortalitas, yakni sebanyak 293.879.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)