TRIBUNNEWS.COM - Hujan meteor Lyrid akan terjadi pada Rabu (22/4/2020) malam hingga Kamis (23/4/2020) dini hari.
Kejadian hujan meteor Lyrid ini telah berhasil ditangkap oleh beberapa kamera milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA).
Sebuah video juga telah dirilis oleh NASA yang merekam meteor Lyrid jatuh di bumi dan menghasilkan percikan bola api.
Dikutip dari space.com, hujan meteor Lyrid terjadi setiap tahun pada bulan April ketika Bumi melewati jejak puing yang ditinggalkan oleh Komet Thatcher.
Baca: BREAKING NEWS Malam Ini Akan Ada Hujan Meteor Lyrids, Ini Penjelasan LAPAN
Baca: 3 Fenomena Langit di Bulan April 2020, Ada Supermoon dan Meteor Lyrids, Catat Tanggalnya
Video-video itu direkam oleh beberapa dari 17 kamera berbeda di berbagai lokasi di Amerika Serikat.
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menyebutkan bahwa hujan meteor ini berlangsung setiap tahun mulai tanggal 16-25 April.
Namun, puncak hujan meteor Lyrids untuk tahun ini terjadi pada malam tanggal 22 dan pagi tanggal 23 April 2020.
Sementara itu, umat Muslim dianjurkan untuk memuji kebesaran Allah kemudian berzikir.
Lantas, bagaimana doa ketika melihat hujan meteor?
Baca: Warga Menduga Suara Keras Itu Meteor Jatuh, Ternyata Rumah Kepala ULP Aceh Dilempari Granat
Baca: Hari Ini dalam Sejarah 9 Februari 1913: Fenomena Aneh Arakan Meteor Terlihat di Langit Utara Amerika
Berikut Tribunnews sampaikan doa ketika kita melihat hujan meteor:
Maasyaa Allah laa haula walaa quwwata illa billah
Artinya: "Sesuatu dikehendaki Allah. Tiada kekuatan selain kekuatan Allah."
Kepala Bidang Diseminasi Pusat Sains Antariksa (Pussainsa), Dr Emanuel Sugging Mumpuni, menjelaskan bahwa hujan meteor lyrids diproduksi oleh partikel debu yang ditinggalkan oleh komet C/ 1861 G1 Thatcher, yang ditemukan pada tahun 1861.
Dikutip dari Kompas.com, meteor ini kadang-kadang dapat menghasilkan jejak debu cerah yang bertahan selama beberapa detik. Radian hujan meteor ini adalah konstelasi Lyra, tetapi dapat muncul di mana saja di langit.