News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Akhir Tahun Peneliti Indonesia Diharapkan Sudah Temukan Vaksin Covid-19

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, didampingi Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah, meninjau pendistribusian bantuan sosial pemerintah di Kelurahan Babakan, Kota Tangerang, Senin (11/5/2020).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap para peneliti di Indonesia untuk segera menemukan vaksin Covid-19.

Saat ini terdapat 147 lembaga di dunia yang saat ini sedang menyusun vaksin, namun menurut Muhadjir lembaga tersebut akan memprioritaskannya untuk negaranya sendiri.

Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy usai rapat terbatas, Kamis, (4/6/2020).

"Terkait vaksin Indonesia harus mandiri. Target Indonesia bisa memproduksi akhir tahun ini. Sehingga tadi Presiden menginstruksikan peneliti kita untuk mencari, menemukan vaksin untuk digunakan Indonesia sendiri," kata Muhadjir.

"Kita punya 270 juta warga sehingga mau tidak mau tidak mungkin mengandalkan impor,
jadi harus siap siap melakukan riset vaksin untuk Indonesia sendiri," katanya.

Baca: Lion Air Group Kembali Berhenti Terbang, Biaya Tes PCR Lebih Mahal dari Tiket Pesawat

Selain itu menurut Muhadjir, Presiden juga meminta alat untuk mengambil sampel di tenggorokan sebagai bagian dari tes Polimerase Chain Reaction (PCR) bisa diproduksi di dalam negeri.

Baca: Dicecar, Ketua KPU Arief Budiman Mengaku Tak Kenal Harun Masiku, Kaget Wahyu Terima Uang Suap

Saat ini pengadaan alat tersebut masih mengandalkan dari negara lain.

"Ada satu hal yang harus diselesaikan pak Menristek yaitu coloknya untuk hidung dan tenggorokan belum produksi, padahal PCR sudah bisa. Tadi bapak Presiden meminta itu untuk dipenuhi sehingga tidak lama kita bisa menggunakan PCR dalam negeri sendiri yang kualitasnya sudah teruji secara medis," kata dia.

Baca: Bikin Negara Rugi Rp 16,8 Triliun, Dirut Jiwasraya Hendrisman Suka Dipanggil Chief

Vaksinolog dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD berpendapat kehadiran vaksin dinantikan karena vaksin dapat mencegah seseorang terjangkit covid-19.

"Vaksin diberikan kepada seseorang untuk kekebalan tanpa harus sakit, kalau obat kan harus zakit dulu, covid19 ini bukan main-main vaksinasi jadi sangat penting," kata dr. Dirga, Senin (1/6/2020) lalu.

Baca: Surat PHK Dikirim Tengah Malam, 181 Pilot Kontrak Garuda Indonesia Kehilangan Pekerjaan

Pembuatan vaksin ini sangat sulit dan membutuhkan waktu yang lama hingga bertahun-tahun karena harus ada tahap pengeckan kembaki terkait keamanan dan efektivtasnya.

Namun melihat ganasnya vaksin Covid-19 yang terus menyebabkan korban meninggal ada langkah cepat yang diambil namun tetap memperhatikan keamanan, jangan sampai menimbulkan efek samping.

"Sekarang kondisinya beda, ini pandemi seluruh dunia kalau membuat vaksin mengikuti tahapan akan lama banget dan semakin banyak korban berjatuhan jadi semua dipercepat tanpa mengorbankan aspek safety," ungkap dr. Dirga.

Walaupun prosesnya cepat, dr. Dirga menyebutkan tetap ada tahapan sampling yang terbagi menjadi menjadi beberapa fase sampai vaksin dinyatakan aman untuk diproduksi.

Selagi menunggu vaksin dr. Dirga menyebutkan yang bisa dilakukan saat ini adalah menghindari virus corona dengan melakukan tiga langkah pencegahan utama.

Pertama adalah memakai masker, menjaga jarak minimal satu meter dengan orang lain dan yang terakhir adalah mencuci tangan dengan air bersih. Jangan memegang bagian mata, hidung, dan mulut sebelum mencuci tangan.

"Kalau tiga itu dilakukan secara konsisten jauh akan meminimalisir, kalau ada vaksin nanti akan mudah dikendalikan, entah kapan baru bisa kembali pelan-pelam seperti kemarin,"
kata dr. Dirga.

Ketua Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito mengajak
masyarakat tak menunggu vaksin jika ingin tak tertular Covid-19. Menurut Wiku, pembuatan vaksin butuh waktu lama.

"Sebenarya kita enggak usah tunggu-tunggu itu. Yang paling penting pendekatan preventif, itu sebenarnya ada di diri kita masing-masing adalah mencegah saja," kata Wiku.

Menurut Wiku, tindakan preventif yang bisa dilakukan sekarang adalah tetap mengacu pada protokol kesehatan yang sudah berulang kali disampaikan oleh pemerintah.

"Praktikkan saja itu secara disiplin, baik individu maupun disiplin secara kolektif. Kita selalu mengingatkan orang, orang mengingatkan kita," lanjutnya.

Jika itu sudah dilakukan secara disiplin, dikatakan Wiku, maka setiap orang bisa produktif dan aman dari Covid-19.

"Hal yang paling penting soal imunitas, jangan panik. Kalau kita tahu, saya kembali ulangi lagi, kenali musuhmu, kenali dirimu, seribu kali kau perang, seribu kali kau menang," ujarnya.

"Jadi kalau kita sudah tahu caranya virus itu bekerja, dia akan bingung sendiri virusnya. Jadi kalau kita sudah begitu, enggak panik, imunitas kita naik, dan bisa saja kita mampu dan semisal kita terinfeksi, kita bisa melawannya dan kita tetap sehat," ujar Wiku. (tribun network/phia/fik/den)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini