Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana
TRIBUNNEWS.COM, FLORIDA - Space Exploration Technologies Corporation atau SpaceX kembali meluncurkan Roket Falcon 9 ke orbit.
Peluncuran roket itu dilakukan lepas di Launch Pad 39 Pusat Antariksa Kennedy NASA di Florida sekitar pukul 6 pagi, Minggu (14/3/2021).
Misi peluncuran ini merupakan bagian dari mengorbitkan Satelit Starlink. Sebanyak 60 Satelit Starlink dibawa oleh Falcon 9 untuk menyelesaikan delapan penerbangan dalam peluncuran ini.
SpaceX optimis, Roket Falcon 9 mampu menyelesaikan misi pengorbitan satelit Starlink sebanyak 1.000 satelit.
Sebagai informasi, Falcon 9 adalah sebuah roket yang memiliki ketinggian 70 meter atau 229 kaki. Roket buatan SpaceX ini disebut juga sebagai roket kelas orbital pertama yang mampu melakukan penerbangan ulang.
Baca juga: Mengenal SpaceX, Perusahaan Stasiun Antariksa yang Picu Kemarahan Warga Papua di Pulau Biak
Meski tak semua misi dari Roket Falcon 9 berhasil, Elon tetap yakin bahwa misi pengorbitan starlink bisa dilakukan dengan baik.
Bahkan, SpaceX mempunyai misi untuk menerbangkan Starlink ke orbit bumi hingga 40.000 buah.
Baca juga: Jejak Historis Aviasi di Pulau Biak Hingga Ketertarikan SpaceX Bikin Stasiun Antariksa di Sana
Sementara Starlink adalah sebuah satelit yang berisi konstelasi internet yang bertujuan mengcover planet bumi dengan broadband berkecepatan tinggi.
Satelit ini sering kali dipromosikan sebagai cara untuk menghubungkan miliaran orang yang masih kekurangan akses yang dapat diandalkan ke Internet.
Ide itu muncul karena SpaceX memprediksi miliaran orang akan membutuhkan segerombolan satelit yang beroperasi di orbit rendah Bumi, kira-kira setinggi 340 mil.
SpaceX juga menawarkan kepada customer dari berbagai negara untuk menggunakan satelit internet Starlink pada tahun 2021.
Siapa saja bisa menggunakan satelit itu, syaratnya harus membayar deposit sebesar 99 dolar AS atau sekitar Rp 1,3 juta.
Dalam keterangannya di situs web, deposit akan sepenuhnya bisa dikembalikan. Namun, bukan deposit saja yang harus dibayarkan.
Pemesan juga harus membeli Starlink Kit yang terdiri dari antena parabola, router WiFi, dan pemasok daya yang totalnya 499 dolar AS atau sekitar Rp 6,9 juta.