Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Penduduk bumi saat ini tidak hanya harus menghadapi pandemi virus corona (Covid-19), namun juga masalah lainnya yang jauh lebih besar, yakni adanya lubang hitam (black hole) dan lubang hitam supermasif.
Menurut para peneliti dari Universitas Harvard, Amerika Serikat (AS), lubang hitam ini dapat 'melahap' planet ini dalam sekejap mata.
Lubang hitam adalah wilayah ruang dan waktu di mana tingkat gravitasinya sangat kuat, sehingga tidak ada yang dapat lolos darinya, termasuk cahaya.
Baca juga: NASA Umumkan akan Kirim 2 Misi Baru ke Venus untuk Periksa Atmosfer dan Fitur Geologis Planet
Oleh karena itu, segala sesuatu yang terlalu dekat dengan lubang hitam, bahkan bintang dan planet, akan langsung hancur.
Dikutip dari laman Sputnik News, Rabu (1/9/2021), sebuah penelitian yang diterbitkan baru-baru ini di jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society menunjukkan bahwa lubang hitam 'berkeliaran' saat galaksi inangnya bertabrakan dengan galaksi lain, yang biasanya lebih besar.
Proses ini membuat lubang hitam 'mengembara' dan jika mendekati sebuah planet, konsekuensinya akan berakhir sangat tragis.
Para ilmuwan pun sampai pada kesimpulan ini setelah mereka menjalankan tes simulasi yang menunjukkan pembentukan dan pergerakan lubang hitam dan lubang hitam supermasif.
Perlu diketahui, lubang hitam supermasif memiliki massa jutaan atau bahkan miliaran kali dari massa matahari.
Baca juga: 8 Planet dalam Tata Surya! Simak Penjelasan, Ciri Ciri dan Karakteristiknya
Meskipun para peneliti menyatakan bahwa potensi bumi 'dilahap' oleh lubang hitam itu nyata, namun kemungkinannya tidak besar.
Seperti yang disampaikan Dr Angelo Ricarte dari Universitas Harvard sekaligus penulis studi tersebut.
"Jangan khawatir, kemungkinan kita untuk menemukan lubang hitam supermasif yang berkeliaran, semakin kecil. Karena ruang angkasa begitu luas, sehingga saat dua galaksi yang berisi ratusan miliar bintang bergabung bersama, bintang-bintang mereka tidak akan bertabrakan. Jika memang ada lubang hitam supermasif tepat di sekitar kita, kita akan dapat mendeteksi keberadaannya dari gerakan bintang-bintang terdekat," kata Dr Angelo.