TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Fenomena di tata surya diperkirakan bakal terjadi pada bulan Desember ini.
Komet C/2021 atau disebut Leonard akan melintas dekat Bumi.
Ini bakalan menjadi momen terbaik bagi para pengamat tata surya untuk dapat mengamati atau menyaksikannya.
Komet C/2021 A1 (Leonard) adalah komet berperiode panjang yang ditemukan oleh G.J. Leonard di Observatorium Mount Lemmon pada 3 Januari 2021 silam.
Periode orbit komet ini mencapai 80.000 tahun dengan kemiringan orbit 132,68 derajat atau bergerak secara retrograd.
Baca juga: Fenomena Astronomis Nadir Kabah Bukti Bumi Berbentuk Bulat, Inilah Hukum Islam Menghadap Kiblat
Peneliti di Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang mengatakan, komet ini akan melintas dekat Bumi pada 12 Desember 2021 nanti.
Komet Leonard akan melintas dengan jarak terdekatnya dari Bumi sejauh 0,233 satuan astronomi (sa) atau 34.857.000 km.
"Saat melintas dekat Bumi, magnitudo komet Leonard mencapai +2,1 (data diperbarui 1 Desember 2021) yang menandakan bahwa komet ini dapat disaksikan tanpa menggunakan alat bantu optik," jelas Andi kepada Kompas.com, Rabu (1/12/2021).
Secara umum, kata dia, Komet Leonard ini dapat disaksikan saat pagi atau fajar hari sejak tanggal 1-11 Desember 2021.
Pada tanggal 12 Desember, ketinggian komet terlalu rendah saat terbit Matahari sehingga sulit untuk diamati.
Baca juga: 5 Fenomena Astronomis yang akan Terjadi 23-29 November 2021 Mendatang
"Setelah komet Leonard mencapai titik terdekat dengan Bumi, ketampakan komet berubah dari semula pagi hari menjadi petang hari," jelasnya.
Pada tanggal 13 Desember, ketinggian komet terlalu rendah saat terbenam Matahari sehingga sulit untuk diamati.
Sedangkan, Komet Leonard baru dapat disaksikan pada petang hingga malam hari sejak tanggal 14-31 Desember 2021.
Cara melihat Komet Leonard
Saat komet Leonard melintasi Bumi sepanjang Desember ini, magnitudo maksimum Komet Leonard menurut perhitungan Gideon van Buitenen mencapai +1,2.
Andi berkata bahwa perhitungan ini berdasarkan pengamatan terakhir pada 29 November 2021.
Nilai magnitudo ini sudah mempertimbangkan efek hamburan debu saat melintas dekat Bumi.
Baca juga: Fenomena Pergeseran Tanah di Kabupaten Bogor, 182 Warga Sukamakmur Mengungsi
Akan tetapi, magnitudo maksimum ini semakin melemah dan berdasarkan pengamatan terakhir pada 1 Desember 2021, dan hanya mencapai +2,1.
"Hal ini dikarenakan, secara alami, inti komet akan semakin terkikis ketika melintas dekat Matahari. Inilah yang membuat magnitudo komet agak sulit diprediksi dengan pasti," ujarnya.
Sedangkan menurut perhitungan Seiichi Yoshida, magnitudo maksimum Komet Leonard mencapai +4,0. Nilai yang diperoleh ini tidak mempertimbangkan efek hamburan debu saat melintas dekat Bumi.
Andi menambahkan, komet ini akan mencapai perihelion pada 3 Januari 2022 dengan jarak 0,615 sa atau 92 juta km dari Matahari dengan magnitudo +5,8 yang menandakan bahwa komet ini hanya dapat disaksikan tanpa menggunakan alat bantu optik jika cuaca benar-benar cerah.
Dengan begitu, pada pekan pertama bulan Desember 2021 (1-7 Desember), Komet Leonard hanya dapat disaksikan tanpa menggunakan alat bantu optik apapun dalam kondisi cuaca yang benar-benar cerah dan bebas dari tutupan awan sama sekali.
Sehingga jika cuaca berawan sedikit saja, komet ini akan redup dan memerlukan alat bantu optik.
Selanjutnya, mulai tanggal 8-23 Desember, kecuali tanggal 12-13 Desember dikarenakan komet terbit setelah akhir fajar bahari maupun sebelum awal senja bahari.
Pada rentang waktu ini, komet Leonard dapat disaksikan tanpa menggunakan alat bantu optik apapun.
Sedangkan, pekan terakhir bulan Desember 2021 (24-31 Desember), saat Komet Leonard melintasi Bumi dapat disaksikan tanpa menggunakan alat bantu optik apapun dalam kondisi cuaca yang benar-benar cerah dan bebas dari tutupan awan sama sekali. (Ellyvon Pranita)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saksikan Komet Leonard Sepanjang Desember 2021 Ini, Begini Cara Melihatnya"