News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Roda Sudah Ada Sejak 3.500 Tahun Lalu, Penemuan yang Mengubah Dunia Awalnya Bukan Untuk Kendaraan

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM -- Setiap kendaraan di darat pasti memiliki roda. Tahukah Anda bahwa roda merupakan salah satu penemuan yang mengubah dunia?

Penemuan benda berbentuk melingkar tersebut menjadi cikal bakal dimulainya sejarah perkembangan transportasi darat.

Roda telah dipergunakan sebagai teknologi yang telah ada sejak tahun 3.500 sebelum masehi.

Seperti yang kita tahu, roda biasa digunakan dalam industri transportasi darat seperti mobil, motor, hingga kereta.

Dari penemuan awal yang sederhana berupa roda kayu ini, beragam macam penemuan lainnya turut berkembang.

Namun, sejarah penemuan roda tidak singkat, karena benda bulat ini dianggap sebagai penemuan yang terlambat dibandingkan penemuan penting sebelumnya seperti jarum jahit, kain tenun, tali, anyaman keranjang, perahu, bahkan seruling.

Sejarah penemuan roda Pada tahun 3.500 sebelum Masehi, roda tidak digunakan untuk alat transportasi, melainkan dipakai sebagai pembuat tembikar.

Dilansir dari Smithsonian Magazine, Rabu (17/6/2009) ada juga peneliti yang menyebutkan 300 tahun sebelumnya, penemuan roda sederhana sudah ditemukan di kawasan Mesopotamia, Yunani kuno untuk menjalankan troli maupun kereta perang.

Peradaban Mesopotamia diyakini sebagai penemu asli roda, meskipun dugaan ini hanya didasarkan pada bukti arkeologis yang ada.

Masyarakat dari Yunani kuno ini disebut menggunakan roda untuk pembuatan tembikar.

Roda tertua yang ditemukan itu berasal dari zaman perunggu, yaitu zaman di mana kehidupan manusia masih primitif meski sudah mengenal pertanian dan peternakan hewan.

Sekitar 2.000 tahun kemudian, orang Yunani Kuno akhirnya menggunakan roda untuk gerobak yang dapat membawa beban.

Penemuan roda di masa itu, berangkat dari konstruksi gerobak dengan roda yang pertama kali dirancang oleh orang Yunani kuno dan sangat sederhana.

Pada dasarnya hanya terdiri dari dua batang, dengan roda dan poros di ujungnya. Alat ini dapat digunakan untuk membawa beban besar dari ladang.

Akan tetapi, gerobak dorong tangan sudah ada sekitar 3 atau 4 abad sebelum Masehi di Yunani Kuno.

Kemudian penemuan ini mulai menyebar ke daratan China dan Eropa abad pertengahan.

Selain itu, gerobak dorong juga diduga sudah digunakan pedagang Islam untuk berdagang dan menyiarkan agama Islam di seluruh penjuru.

Meski harga gerobak pada masa itu terbilang mahal, banyak orang tetap membelinya untuk mengurangi beban para pekerja.

Asal muasal penemuan roda memang memiliki banyak versi.

Misalnya pada tahun 1975 para arkeolog menemukan pot Bronocice, sebuah vas keramik yang ditemukan di Neolitikum di Polandia yang diyakini berasal dari tahun 3.635 hingga 3.370 sebelum Masehi.

Penemuan ini juga menggambarkan kendaraan beroda pertama kali ditemukan. Jika benar, maka penggunaan roda dan porosnya mungkin pertama kali muncul di stepa Eurasia.

Kendati roda telah mengubah manusia dalam melakukan perjalanan, saat itu roda bukan lah penemuan yang sempurna.
Namun, perkembangan roda sebagai salah satu teknologi dimulainya transportasi darat terus berkembang pesat.

Dalam buku The Camel and the Wheel yang ditulis M Richard Bulliet, masyarakat di Timur Tengah justru menggunakan roda untuk sistem irigasi, penggilingan, maupun tembikar.

Maka, untuk di daerah bergurun hewan seperti unta adalah pilihan transportasi yang jauh lebih efisien jika dibandingkan dengan gerobak yang mempunyai roda.

Meskipun roda terlihat sepele, tetapi penemuannya adalah prestasi besar dalam sejarah peradaban manusia.

Sebab, dari ditemukannya roda ini lah yang membuat temuan baru lainnya muncul dan mempermudah kehidupan kita. (Zintan Prihatini)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penemuan Roda yang Menjadi Cikal Bakal Sejarah Transportasi Darat"

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini