TRIBUNNEWS.COM -- Memiliki paruh bebek yang pipih dan lebar, kalo berjalan seperti entok namun sangat jago berenang.
Binatang platypus atau platipus ini benar-benar lucu dan menggemaskan.
Namun siapa sangka kalau mamalia ini sangat berbahaya karena racunnya.
Berdasarkan penelitian para ahli, platipus menghasilkan 80 jenis racun yang berbeda dari dalam tubuhnya.
Baca juga: Pengunjung Sempat Panik Saat Harimau di TRMS Serulingmas Zoo Banjarnegara Lompat ke Pagar Kandang
Gen yang dimiliki platipus disebut mirip dengan hewan berbisa lainnya termasuk ular, kadal, bintang laut, serta anemon laut.
Hal itu diungkapkan dalam penelitian tentang platypus tahun 2010 yang telah dipublikasikan di jurnal Genome Biology.
Melansir Nature, Minggu (12/12/2010) penulis utama studi dari Washington University di St Louis, Missouri, Wesley Warren mengungkapkan evolusi platypus, yakni pada bagian mata, sirip, dan sayap platipus yang tampaknya telah berevolusi secara alami.
Sementara, racun platipus adalah contoh dari evolusi konvergen di mana dua spesies dari keturunan berbeda memiliki bentuk morfologi yang sama.
Baca juga: Ular Sanca Batik Sepanjang 4 Meter, Berat 25 Kilogram Sembunyi di Paralon Rumah Warga Bekasi
Hewan platipus adalah mamalia bertelur semi-akuatik yang biasanya ditemukan di Australia.
Spesies ini adalah salah satu dari sedikit hewan mamalia yang memproduksi bisa beracun.
Akan tetapi, racun hanya dimiliki oleh platipus jantan yang dikeluarkan melalui taji pergelangan kaki belakangnya. Menariknya, para pejantan hanya membuat racun selama musim kawin.
Dijelaskan Warren, hal ini mungkin dilakukan platipus jantan untuk mempertahankan wilayah mereka dari pejantan kelompok lainnya.
Di sisi lain, Warren dan timnya telah mengurutkan messenger RNA (mRNA) dari kelenjar racun platipus jantan yang mati.
Untuk mengidentifikasi kandungan dalam racun platipus, mereka mencari gen yang tidak diproduksi di jaringan lain serta gen yang menyerupai racun dari hewan lain.
Baca juga: Merpati Milik Joned Sempat Ditawar Rp 600 Juta, Rp 1 Miliar, Akhirnya Deal Rp 1,5 Miliar