TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini fenomena langit yang akan terjadi pada akhir Januari 2022 Konjungsi Inferior Merkurius hingga Fenomena Perige Bulan.
Sejumlah fenomena langit dapat Anda saksikan ketampakannya di langit Indonesia.
Beberapa fenomena langit yang dapat diamati antara lain ialah konjungsi inferior Merkurius, fase bulan perbani akhir, hingga fenomena perige Bulan.
Baca juga: Fenomena Astronomis Januari 2022 Pekan Ketiga dan Keempat: Fase Bulan Purnama hingga Perige Bulan
Baca juga: Apa Itu Ekuiluks? Fenomena yang Akan Terjadi pada 39 Kota di Indonesia hingga Februari 2022
Berikut ini Fenomena Langit yang akan terjadi pada akhir Januari 2022 yang dikutip dari Edukasi Sains Antariksa LAPAN.
1. Konjungsi Inferior Merkurius: 23 Januari 2022
Konjungsi Inferior Merkurius adalah konfigurasi ketika Bumi, Merkurius dan Matahari berada pada satu garis lurus.
Konjungsi inferior Merkurius sama seperti fase Bulan baru pada Bulan, sehingga Venus tidak tampak baik ketika senja maupun fajar.
Konjungsi inferior Merkurius menandai pergantian ketampakan Merkurius dari senja ke fajar.
Selain itu, konjungsi inferior merupakan titik tengah dari siklus retrograd Merkurius yang menandai titik balik gerak semu Merkurius ( jika diamati dari Bumi) sebelum Merkurius kembali melakukan gerak prograde.
Konjungsi inferior kali ini terjadi pada 23 Januari 2022 pukul 17.24 WIB / 18.24 WITA / 19.24 WIT dengan sudut pisah 3,3°.
Fenomena ini terjadi setiap 116 hari sekali, terakhir kali terjadi pada 11 Juni dan 9 Oktober 2021.
Fenomena ini terjadi kembali pada 22 Mei dan 23 September 2022.
Ketika konjungsi inferior, jarak Merkurius dari Bumi sejauh 0,663 sa atau 99,2 juta kilometer.
Sehingga lebar sudut Merkurius menjadi 10 detik busur dengan iluminasi 0,8% dan magnitudo +5,33.
2. Fase Bulan Perbani Akhir: 26 Januari 2022
Fase perbani akhir adalah salah satu fase Bulan ketika konfigurasi antara Matahari, Bumi dan Bulan membentuk sudut siku-siku (90°) dan terjadi setelah fase Bulan purnama.
Puncak fase perbani akhir terjadi pada 25 Januari 2022 pukul 20.40.53 WIB / 21.40.53 WITA / 22.40.53 WIT.
Sehingga, Bulan perbani akhir ini sudah dapat disaksikan sejak terbit saat tengah malam dari arah timur, transit di arah utara setelah terbit Matahari dan kemudian terbenam di arah barat setelah tengah hari.
Bulan berjarak 374.671 km dari Bumi (geosentrik) dan berada di sekitar konstelasi Virgo.
3. Konjungsi Bulan-Antares (3,6°): 28 Januari 2022
Puncak konjungsi Bulan-Antares terjadi pada 28 Januari 2022 pukul 05.57 WIB / 06.57 WITA / 07.57 WIT.
Sehingga, fenomena ini dapat disaksikan sejak pukul 02.00 waktu setempat dari arah tenggara hingga 25 menit sebelum Matahari terbit.
Sudut pisah Bulan-Antares bervariasi antara 4,75° hingga 3,6°.
Magnitudo Antares sebesar +1,05 sedangkan Bulan berfase sabit awal dengan iluminasi bervariasi antara 25,2% hingga 23,9%.
4. Konjungsi Kuartet Venus-Mars-Bulan-Antares: 29 Januari 2022
Sejak pukul 04.00 waktu setempat, Sobat dapat menyaksikan konjungsi kuartet Venus-Mars-Bulan-Antares dari arah tenggara selama 90 menit hingga 25 menit sebelum Matahari terbit.
Venus dan Mars sama-sama terletak di konstelasi Sagitarius sedangkan Bulan berada di konstelasi
Ofiukus.
Magnitudo Venus, Mars dan Antares berturut-turut −4,80 ; +1,49 dan +1,05.
Sedangkan,Bulan memasuki fase sabit akhir dengan iluminasi 15,0%.
5. Konjungsi Segitiga Venus-Bulan-Mars: 30 Januari 2022
Sejak pukul 04.00 waktu setempat, Sobat dapat menyaksikan konjungsi segitiga Venus-Mars-Bulan dari arah tenggara selama 90 menit hingga 25 menit sebelum Matahari terbit.
Ketiga benda langit ini sama-sama terletak di konstelasi Sagitarius.
Magnitudo Venus dan Mars berturut-turut −4,82 dan +1,47.
Sedangkan,Bulan memasuki fase sabit akhir dengan iluminasi 7,6%.
6. Perige Bulan (362.250 km): 30 Januari 2022
Perige Bulan adalah konfigurasi ketika Bulan terletak paling dekat dengan Bumi.
Hal ini disebabkan oleh orbit Bulan yang berbentuk elips dengan Bumi terletak di salah satu titik fokus orbitnya.
Perige Bulan terjadi setiap rata-rata 27,32 hari sekali dengan interval di antara dua perige berturut-turut bervariasi antara 24,62 hingga 28,5 hari.
Perige kedua di tahun 2022 terjadi pada tanggal 30 Januari pukul 14.02.31 WIB / 15.02.31 WITA / 16.02.31 WIT dengan jarak 362.234 km dan lebar sudut 32,98 menit busur.
Bulan terletak di konstelasi Sagitarius dengan iluminasi 5,3%. Bulan dapat diamati dari arah tenggara sejak pukul 03.45 waktu setempat selama 2 jam.
(Tribunnews.com/Kristina Wulandari)
Baca juga artikel lainnya terkait Fenomena astronomis