News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hujan Meteor Perseid 13-14 Agustus 2022, Wilayah Indonesia Mana yang Bisa Melihat?

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hujan Meteor Perseid akan terjadi pada 13-14 Agustus 2022. Sejumlah wilayah Indonesia dapat menyaksikannya.

TRIBUNNEWS.COM - Fenomena langit hujan meteor Perseid dapat disaksikan di beberapa wilayah Indonesia.

Hujan Meteor Perseid akan terjadi pada 13-14 Agustus 2022.

Hujan meteor ini akan turun dengan intensitas 100 meteor/jam yang berasal dari sisa debu komet 109P/Swifts-Tuttle.

Hujan meteor Perseid dapat disaksikan pada pukul 11 malam di Sabang dan 1 malam di Pulau Rote hingga 25 menit sebelum Matahari terbit.

LAPAN mengingatkan, jika langit sedikit terhalang cahaya Bulan, hujan meteor Perseid tetap dapat disaksikan kasat mata, dikutip dari LAPAN.

Untuk melihat fenomena ini, pastikan langit cerah, bebas polusi cahaya, dan medan pandang bebas halangan.

Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Rabu, 3 Agustus 2022: Surabaya Cerah, Jakarta Pusat Hujan Ringan

Apa itu fenomena hujan meteor Perseid?

Hujan meteor Perseid terjadi ketika Bumi melewati puing-puing (serpihan es dan batu) yang ditinggalkan oleh Komet Swift-Tuffle yang terakhir melintas dekat Bumi pada 1993.

Meski meteor Perseid sangat cerah, cahaya bulan dapat membuat tampilannya menjadi sedikit rumit.

Puncak hujan meteor Perseid tahun ini akan dipengaruhi oleh bulan purnama yang menyinari langit.

Sebuah meteoroid Perseid yang khas, saat berada di luar angkasa bergerak dengan kecepatan 133.200 mph (214.365 kph).

Kemudian mereka menabrak atmosfer Bumi dan kemudian disebut meteor.

Sebagian besar Perseid berukuran kecil, seukuran butiran pasir.

Ilustrasi hujan meteor perseid (freepik)

Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG DKI Jakarta, Rabu 3 Agustus 2022: Waspada Hujan Lebat di Jaksel dan Jaktim

Hampir tidak ada pecahan yang menyentuh tanah, tetapi jika ada, maka itu disebut meteorit.

Suhu puncak untuk Perseid lebih dari 3.000° Fahrenheit (1.650° Celcius), karena setiap fragmen bergerak melalui atmosfer dan keduanya memampatkan dan memanaskan udara di depannya.

Sebagian besar fragmen terlihat ketika mereka berada sekitar 60 mil (97 kilometer) dari tanah.

Komet Swift-Tuttle adalah objek terbesar yang diketahui berulang kali melewati Bumi; intinya lebarnya sekitar 16 mil (26 kilometer).

Terakhir kali melewati dekat Bumi selama orbitnya mengelilingi matahari pada tahun 1992.

Komet ini diperkirakan akan terjadi pada tahun 2126.

Baca juga: Info Cuaca BMKG Hari Ini, Rabu 3 Agustus 2022: DKI Jakarta hingga Jatim Diguyur Hujan

Ilustrasi hujan meteor perseid (freepik)

Ketika kita duduk untuk menonton hujan meteor, kita sebenarnya melihat potongan-potongan puing komet memanas saat memasuki atmosfer dan terbakar dalam semburan cahaya terang.

Puing-puing ini melesat di jalur yang jelas melintasi langit saat mereka menempuh jarak 37 mil. (59 kilometer) per detik, menurut NASA.

Untuk melihat Perseids terbaik, pergilah ke lokasi yang paling gelap dan bersandar dan bersantai.

Kamu tidak memerlukan teleskop atau teropong apa pun.

Lihatlah langit dan biarkan sekitar 30 menit agar matamu menyesuaikan diri dengan kegelapan.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Artikel lain terkait Hujan Meteor

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini