News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Bimbing Rasa Ingin Tahu Anak Tentang Seks Mulai Sekarang

Penulis: aththaariq rizki
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang guru yang berani memberikan pelajaran Pendidikan Seks di sebuah sekolah di Pakistan.

TRIBUNNERS - Anak adalah sesuatu yang sangat berharga bagi keluarga. Keistimewaan itu malah membuat sebagian orangtua, anggota keluarga, bahkan negara menjadi lengah dalam melindungi “aset” berharga yang satu ini.

Bukan hanya lengah pengamanan fisik, namun pengamanan mentalpun kurang.

Kelengahan ini terlihat dari maraknya pemberitaan tentang kejahatan seksual yang dilakukan oleh anak-anak dibawah umur di Indonesia.

Sebuah ironi melihat Indonesia saat ini darurat kejahatan seksual yang didominasi oleh anak dibawah umur, lalu apa yang harus kita perbuat agar hal ini tidak terjadi terus menerus ?

Masih Tabunya Pendidikan Seksual

Tak dapat dipungkiri, pengetahuan seksual merupakan hal tabu di Indonesia. Pengetahuan akan “sex” menjadi bahasan yang tabu, dan kurang layak dibahas, padahal pengetahuan seks sejak dini harus di tanamkan secara bijak. Disinilah peran keluarga sangat dibutuhkan, dimana keluarga merupakan ring 1 pengamanan bagi anak.

Dalam keluarga, anak mulai mengetahui hal-hal baru yang ada di dunia ini, mulai dari pendidikan formal seperti membaca, menulis, hingga pendidikan etika, dan rohani tak luput dari peran keluarga, namun ada satu hal yang terlewat, yaitu pendidikan mengenai seks.

Banyak anak-anak yang mulai mengetahui tentang sex dari internet, dan dari teman sebaya.

Sungguh hal yang berbahaya dimana anak-anak mengetahui apa itu sex, tanpa bimbingan orangtua, apalagi jika informasi tersebar di internet tanpa pengaman konten.

Bukan hal yang aneh lagi dimana pada jaman ini gadget merupakan sesuatu yang biasa dipakai oleh anak-anak.

Waktu Kebersamaan Anak dan Orangtua perlu di Tambah

Salah satu cara penanganan kasus “luar biasa” ini dapat dimulai dengan pendekatan antara, anak, dan orangtua.

Pendekatan disini adalah dimana orangtua berperan layaknya seorang teman bagi si anak, sehingga anak tidak merasa canggung saat bercengkrama dengan orangtua.

Setelah anak sudah merasa nyaman, dan tidak canggung lagi, anak akan mulai menanyakan hal-hal baru yang belum ia ketahui, disinilah peran orang tua sangat penting, dimana anak akan menentukan baik-buruknya suatu tindakan, dan akan merekam dalam mindset si anak.

Usahakan sesibuk apapun orang tua, sediakan waktu sedikit untuk saling sharing bersama buah hati tercinta.

Karena keluargalah dimana mereka merasa paling aman, dan nyaman.

 Beri Pembelajaran Yang “Pas” Bagi Buah Hati

Pembelajaran seks sebenarnya bukanlah hal yang tabu untuk diketahui, tergantung bagaimana orangtua mengemas informasi itu, pas, atau tidak.

Banyak sebenarnya hal yang tabu selain seks yang juga sering terlewat dalam pemberian pendidikan bagi anak, namun apabila hal ini tidak diberitahukan kepada anak, justru merupakan tindakan yang salah, maksud hati ingin melindungi anak, tindakan ini akan menghancurkan anak itu sendiri.

Tindakan tidak mengajarkan hal yang dianggap “tabu” akan membuat anak menjadi semakin penasaran, dan mencari berbagai macam cara untuk mengetahuimya, disinilah masalahnya.

Disaat anak mendapatkan informasi dari luar, seringkali “filter” informasi lenyap, sehingga konten, dan informasi yang kurang pas dapat dilihat oleh si anak, kemudiian hilangnya filter, serta pembimbing akan membuat anak bingung, baik, atau buruknya tindakan tersebut.

Sekali lagi keluarga menjadi peran yang sangat penting disini. Pendidikan awal berasal dari keluarga, ada kata bijak yang mengatakan bahwa “anak adalah cerminan orang tuanya” dalam kata bijak ini sudah jelas, bahwa prilaku anak merupakan hasil dari pengajaran, dan pembentukkan karakter dalam keluarga.

Jadi orangtua, serta anggota keluarga lainnya harus saling bantu membantu membimbing disamping buah hati, dan memberikan informasi yang “pas” kepada buah hati, pas sesuai dengan apa yang sepantasnya diketahui oleh anak kita.

Jadi peran keluarga sangat penting dalam memberikan, serta membimbing pendidikan tentang “seks” bagi anak, agar salah tangkap informasi tentang seks tidak terjadi.

Salah tangkap tentang “seks” ini sebenarnya yang memicu tindakan kejahatan seksual yang dilakukan oleh anak-anak, dimana hilangnya “filter” dan pengaman konten dalam mendapat informasi.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini