TRIBUNNEWS.COM - Presiden RI, Joko Widodo mengecam keras penyebar kabar buruk alias hoax terkait musibah gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.
Bahkan Jokowi tak segan menyebut jika pelaku penyebaran hoax itu biadab.
Demikian dikatakan Jokowi dalam program 30 Menit Bersama Presiden yang tengah tayang di NET TV, Minggu (7/10/2018).
Dalam program tersebut, Jokowi menjelaskan, menyebarkan hoax adalah tindakan pengecut sekaligus biadab karena mereka mengabarkan hal-hal yang tidak sesuai.
"Contohnya, foto tsunami Aceh 2004 lalu disebarkan lagi saat gempa-tsunami di Palu, ini kan sangat meresahkan," ujar Jokowi.
Baca: Demi Korba Gempa dan Tsunami di Palu, Pasha Ungu Rela Jadi Sopir Distribusikan Bantuan
Baca: Raffi Ahmad Jadi Host Asian Para Games 2018 hingga Foto Bareng Jokowi, Begini Peran Nagita Slavina
Jokowi juga menyayangkan, adanya hoax yang mengabarkan tentang gempa besar dan akan terjadi.
Ketimbang menebar kabar bohong tersebut, Jokowi justru meminta mereka jadi membantu pemulihan.
"Bukan malah bikin masyarakat takut, resah," ujar Jokowi.
Ditanya soal rehabilitasi pasca gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah, Jokowi mengatakan, saat ini pemerintah masih berkonsentrasi pada evakuasi.
Baca: Update Gempa dan Tsunami Sulawesi Tengah, BNPB: 1.763 Orang Tewas, 265 Hilang, dan 152 Tertimbun
"Termasuk BBM yang kurang harus kembali normal, di bidang ekonomi, seperti pasar, toko harus kembali buka," kata mantan Wali Kota Solo.
Setelah semua lini berjalan dan kembali normal, barulah ke tahap rehabilitasi dan rekonstruksi.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)