News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Stan Lee Meninggal Dunia

Stan Lee Meninggal karena Hari Pneumonia, Kematiannya Bertepatan dengan Hari Pneumonia Dunia

Penulis: Fitriana Andriyani
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kematian Stan Lee akibat penyakit pneumonia ternyata bertepatan dengan Hari Pneumonia Dunia

Stan Lee meninggal akibat penyakit pneumonia yang dideritanya. Rupanya, Stan Lee meninggal bertepatan dengan peringatan Hari Pneumonia Dunia.

TRIBUNNEWS.COM - Stan Lee, sang legenda Komik Marvel meninggal dunia di Cedars-Sinai Medical Center, Los Angeles, Senin (12/11/2018).

Stan Lee meninggal di usia 95 tahun akibat penyakit pneumonia yang dideritanya.

Pneumonia adalah infeksi pernapasan akut yang memicu peradangan pada paru-paru.

Penyakit ini juga termasuk satu penyebab utama kematian pada anak-anak di bawah lima tahun.

Meskipun demikian, pneumonia dapat dicegah dan diobati dengan upaya pemberian vaksin dan antibiotik yang didukung oleh sanitasi yang baik.

Namun, tak banyak yang tahu, kematian Stan Lee akibat pneumonia bertepatan dengan Hari Pneumonia Sedunia (World Pneumonia Day) yang diperingati 12 November setiap tahunnya.

Hari Pneumonia se-dunia diperingati setiap tanggal 12 November dan ditetapkan oleh PBB sejak tahun 2009, dilansir dari stoppneumonia.org.

Peringatan Hari Pneumonia Dunia bertujuan meningkatkan kesadaran terhadap pneumonia.

Meliputi upaya promosi kesehatan, pencegahan dan pengobatan, serta pembasmian pneumonia.

Sementara itu, Kepala Sub Direktorat Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Kementerian Kesehatan dr Christina Widaningrum MKes menyebutkan, tahun 2015 jumlah anak yang menderita pneumonia di Indonesia mencapai 554.650 anak.

"Estimasinya 3,5 persen dari total jumlah balita, jumlah balita itu 100 persen dari penduduk, kira-kira sekitar 24 ribu jumlah balita, jadinya 3,55 persen dari 24 ribu terkena (pneumonia) itu," ujarnya dalam seminar peringatan hari pneumonia dunia di Aula Pasteur, Hotel Crowne Plaza Bandung, Sabtu (26/11/2016) dilansir dari Tribun Jabar.

Ia menuturkan, pada 2016, Indonesia menduduki peringkat 10 di dunia dalam kasus kematian balita akibat pneumonia.

"Jadi jumlah kematian karena pneumonia itu sekitar 15,5 persen per 2015 dan terdapat 554.650 kasus pneumonia," lanjutnya.

Pneumonia dapat terjadi akibat berbagai virus, bakteri atau jamur dan bakteri penyebab penyakit ini adalah pneumokokus (streptococcus pneumonia), HiB (Haempphilus influenza type b) dan stafilokokus (staphyloccous aureus).

"Sementara virus penyebab pneumonia sangat banyak, seperti rhibovirus, respiratory syncytial virus (RSV), virus influenza, virus campak," kata Christina.

Adapun tanda balita terkena pneumonia, terjadi peningkatan frekuensi napas sehingga anak terlihat sesak.

Pada daerah dada, tampak retraksi atau tarikan dinding dada bagian bawah setiap kali anak menarik napas dan takipneu yakni napas cepat.

"Oleh karena itu kader kesehatan diajarkan untuk mengenali tanda awal pneumonia yakni menghitung frekuensi napas selama satu menit," imbaunya.

(Tribunnews.com/Fitriana Andriyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini