TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofiiska (BMKG) mencatat tiga kali gempa terjadi hari ini, Kamis (22/11/2018).
Data itu tercatat hingga pukul 19.15 WIB.
Tiga kali gempa itu mengguncang wilayah Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Mamasa, Sulawesi Barat.
Berikut rincian gempa yang terjadi hari ini:
#1
Gempa pertama terjadi pukul 00.05 WIB di Lombok Utara.
Gempa bermagnitudo 2,8 itu berpusat di darat 14 km Timur Laut Lombok Utara dengan kedalaman 14 km.
Gempa ini dirasakan di Lombok Utara dengan skala MMI II.
#2
Gempa kedua terjadi pukul 04.21 WIB di Mamasa.
Gempa 3,2 SR ini berpusat di darat 47 km Timur Luat Mamasa dengan kedalaman 12 km.
Gempa ini diraskan di Mamasa dengan skala MMI II.
#3
Gempa ketiga terjadi pukul 18.20 WIb di Mamasa.
Gempa 2,9 SR ini pusatnya berada di darat 6 km barat Kecamatan Tabang, Mamasa.
Gempa ini dirasakan di Toraja Utara dengan skala II-III.
Gempa-gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Berdasarkan Skala MMI (Modified Mercalli Intensity), beginilah gambaran keadaan yang dirasakan seseorang terhadap guncangan gempa, dikutip dari situs BMKG:
I MMI
Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang
II MMI
Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
III MMI
Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
IV MMI
Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.
XII MMI
Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.
(Tribunnews.com/Daryono)