News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hari Guru Nasional

Besok Hari Guru Nasional, Tonton Film Thailand Inspiratif The Teacher's Diary, Berikut Sinopsisnya

Penulis: Fitriana Andriyani
Editor: Fathul Amanah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kemudian ia menghabiskan hari-hari dengan datar, ia hanya menunggu ujian akhir semester tiba dan masa mengajarnya di sekolah itu habis.

Ujian akhir semester telah terlampaui, Bu Ann selesai mengajar di sekolah terpaung itu.

Baca: Puncak Peringatan Hari Guru Nasional Digelar 1 Desember 2018 di Stadion Pakansari

Sekarang tiba masa Pak Song yang diasingkan ke sekolah terapung itu.

Pak Song dikirim ke sekolah itu sebab ia dianggap tidak cakap dalam mengajar dan nilai-nilai muridnya rendah.

Mengajar di sekolah terapung ternyata lebih sulit dari apa yang dibayangkan Pak Song.

Hingga ia tiba di sana, tidak ada satu murid pun yang datang.

Ia menanyakan pada warga yang bekerja sebagai pengemudi perahu sebagai transportasi di sana.

Ibu itu mengatakan bahwa murid di sana tidak akan tahu bahwa gurunya sudah datang dan sekolah telah dibuka jika tidak diberi pengumuman.

Kemudian Pak Song dan ibu pengendara perahu itu berkeliling ke rumah-rumah untuk memberitahukan bahwa sekolah telah dibuka.

Pak Song hanya berhasil menarik empat orang murid.

Pak Song memang tidak sepandai Bu Ann dalam mengajar, murid-muridnya selalu membandingkan mereka berdua.

Pada suatu hari, Pak Song menemukan buku diary Bu Ann, dan membacanya setiap hari.

Dari buku harian itu, ia belajar banyak hal tentang cara mengajar yang disukai oleh anak-anak di sana.

Pak Song mulai menerapkannya dan berhasil.

Membaca buku diary Bu Ann membuat Pak Song mengagumi sosok yang bahkan ia tidak ketahui itu.

Ia hanya mengetahui sosok Bu Ann dari buku diary, cerita dari siswanya, dan foto Bu Gigi dengan Bu Ann yang hanya terlihat tangan bertatonya itu.

Dari buku diary itu, Pak Song juga mengetahui bahwa ada siswa yang tidak mau bersekolah karena membantu ayahnya mencari ikan.

Kemudian Pak Song datang ke rumah murid itu dan membujuk orang tuanya agar mengizinkan anaknya bersekolah.

Tanggapan yang sama diberikan oleh ayah itu kepada Pak Song, ia menolak bujukan itu.

Namun, Pak Song tidak kehabisan akal, ia mengatakan bahwa bagi nelayan, sekolah itu tetap perlu agar ia tidak mudah ditipu oleh tengkulak.

Ia juga menjelaskan bahwa sekolah itu bukan sekedar a,b,c dan 1,2,3.

Muridnya bisa memahami itu, tetapi ayahnya tetap tidak mengizinkan sebab tidak ada yang membantunya mencari ikan.

Hingga Pak Song menawarkan diri untuk membantu ayah itu untuk mencari ikan di hari Sabtu dan Minggu.

Ia merelakan jatah hari liburnya untuk membantu mencari ikan demi menarik muridnya.

Masa mengajar Pak Song juga berakhir setelah ujian akhir semester.

Baca: Dari Indonesia sampai Prancis, Berikut Ucapan Selamat Hari Guru dalam 12 Bahasa

Ujian akhir semester selesai, Pak Song berharap semester depan ia bisa mengajar di sekolah terapung itu.

Namun, hasil ujian membuatnya tidak tetap mengajar di sekolah itu.

Satu murid tidak lulus dalam ujian itu, dan nilai murid-murid yang lain jelek, tidak sebagus ketika mereka diajar oleh Bu Ann.

Pak Song menerima itu dengan lapang dada, ia kemudian menemui kepala sekolah dan menanyakan Bu Ann.

Diam-diam Pak Song mulai jatuh cinta pada Bu Ann, dan dari diary-nya ia tahu bahwa Bu Ann sudah putus dengan kekasihnya.

Namun saat Pak Song menemui kepala sekolah, kepala sekolah mengatakan bahwa Bu Ann sebentar lagi akan menikah.

Pak Song kecewa, namun ia tetap ingin bertemu dengan Bu Ann.

Kepala sekolah memberi tahu bahwa Bu Ann kini mengajar di sekolah tempat kekasihnya menjadi wakil kepala sekolah.

Pak Song kemudian pergi ke sekolah itu untuk mencari Bu Ann, ia tidak mengetahui wajah Bu Ann, satu-satunya petunjuk adalah tato bintang di tangannya.

Namun, ternyata demi menikah dengan kekasihnya, Bu Ann telah menghapus tato itu.

Meski rela menghapus tato itu demi kekasihnya, nyatanya Bu Ann dan kekasihnya tidak jadi menikah.

Bu Ann merasa bahwa mereka memang pada dasarnya tidak cocok.

Pada suatu hari, kekasihnya ditegur oleh kepala sekolah perihal perilaku Bu Ann yang mengajar muridnya di kolam renang pada pelajaran IPA.

Kepala sekolah meminta kekasih Bu Ann untuk memberi tahu Bu Ann bahwa itu hal yang bahaya dan tidak boleh diulangi lagi.

Sebagai wakil kepala sekolah yang dipromosikan sebagai kepala sekolah, tentu kekasih Bu Ann bersikap bijaksana menegur Bu Ann.

Bu Ann merasa tidak senang dengan teguran itu dan membandingkan dengan sekolah terapungnya, tetapi Bu Ann mengalah.

Satu hal lagi menerpa hubungan mereka, saat mengajar Bu Ann didatangi seorang wanita yang tengah hamil besar.

Ia mengaku bahwa ia mengandung anak dari kekasih Bu Ann.

Bu Ann marah besar atas kejadian itu, ia kemudian memilih untuk pergi dan mengajar di sekolah terapung lagi.

Di sekolah terapung, ia menemukan diary-nya yang dulu ia tinggalkan dan dalam diary itu terdapat tambahan tulisan dari Pak Song.

Keadaan seakan berbalik, kini Bu Ann yang mencari tahu tentang Pak Song dari buku diary itu dan cerita dari murid-muridnya.

Singkat cerita, mereka saling mencari dan pada akhirnya bertemu di sekolah terapung.

Meski belum pernah bertemu sebelumnya, mereka seakan saling mengenal berkat diary itu dan cerita dari murid-murid sekolah terapung.

(Tribunnews.com/Fitriana Andriyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini