Sriwijaya FC lebih dominan menguasai permainan di 15 menit babak kedua, Persija lebih bermain menunggu dan melancarkan serangan balik cepat.
Persija melakukan skema yang sama dengan babak pertama, melalui bola direct langsung ke jantung pertahanan Sriwijaya FC.
Pada babak kedua, Persija menurunkan tempo permainan untuk mencari celah di lini belakang Sriwijaya FC.
Titik putih ditunjuk oleh Iwan Sukoco atas pelanggaran Jaime Xavier terhadap Manu Dzalilov, penalti untuk Sriwijaya FC.
Alan Henrique yang menjadi eksekutor sukses menjalankan tugasnya, skor berubah menjad 2-2.
Sukses menyamakan kedudukan, Sriwijaya semakin bernafsu untuk berbalik unggul atas Persija.
Penyelamatan penting dilakukan Teja Paku Alam mengantisipasi sepakan keras Marco Simic di menit ke 69.
Persija menaikkan tempo di menit ke 70, guna meraih poin penuh.
Permainan keras mulai ditunjukkan kedua kesebelasan memasuki menit ke 75, beberapa kali Sandi Sute bergesekan dengan Marchko Sandy atau Zalnando.
Persija mengurung pertahanan Sriwijaya FC memasuki menit ke 77, namun terburu-buru untuk menyelesaikan skema serangan.
Sebaliknya Sriwijaya FC menurunkan tempo permainan untuk mengamankan satu poin dari Persija.
Lima menit menjelang pertandingan usai, Persija yang terus menyerang mulai bersabar untuk membongkar pertahanan Sriwijaya FC.
Gol akhirnya hadir di menit ke 91 setelah Maman Abdurahman mencetak gol bagi Persija melalui skema sepak pojok.
Skor 3-2 bertahan hingga pertandingan usai.