Gelar yang berhasil didapatkan adalah pemain terbaik dan pelatih terbaik
Untuk pemain terbaik, berhasil didapatkan pemain Persija Jakarta, Rohit Chand.
Dilansir dari BolaSport.com, Rohit Chand terpilih sebagai pemain terbaik Liga 1 2018 setelah mengalahkan penyerang Persebaya Surabaya, David da Silva, dan gelandang PSM Makassar, Wiljan Pluim.
Baca: 4 Fakta Singkat Aleksandar Rakic, Top Skor Liga 1 2018 hingga Debut Karirnya
Pemain asal Nepal itu mendapatkan trofi oleh tim Technical Study Grup Liga 1 2018.
Selain Rohit Chand, Stefano Cugurra terpilih sebagai pelatih terbaik Liga 1 2018.
Sementara pelatih terbaik Liga 1 2018 dinobatkan kepada Stefano Cuggura.
Pelatih yang akrab disapa Teco itu mengalahkan dua kandidat lainnya yakni pelatih Persib Bandung, Mario Gomez, dan pelatih PSM Makassar, Robert Rene Albert.
7. Kasus Suporter Persija tewas
Di balik kemenangan dan raihan Persija Jakarta Minggu kemarin juga mengisahkan cerita kelam.
Seorang anggota The Jakmania, suporter Persija, Haringga Sirla tewas akibat dikeroyok oknum suporter Persib Bandung atau Bobotoh, pada 23 September 2018 lalu.
Peristiwa itu terjadi di area Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung beberapa jam sebelum laga Persib vs Persija.
Baca: Empat Pelaku Kasus Pengeroyokan Haringga Sirla Cabut Permohonan Banding
Laga klasik tersebut akhirnya dimenangkan Persib dengan skor 3-2.
Buntut dari tewasnya Haringga, Liga 1 sempat dihentikan sementara.
Persib kemudian dihukum larangan menggelar laga kandang di Bandung selama sisa musim kompetisi.
Sementara itu para pelaku diseret ke pengadilan dan dijatuhi hukuman pidana.
8. Dirigen Aremania Intimidasi Pemain Persebaya
Dirigen Aremania, Yuli Sumpil dan seorang rekannya masuk ke lapangan saat jeda babak pertama laga antara Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, 6 Oktober 2018.
Tak cuma masuk ke lapangan, Yuli juga sempat mengintimidasi pemain Persebaya yang sedang berlatih.
Akibat tindakannya itu, Yuli dihukum larangan masuk stadion.
Adapun Arema harus menggelar pertandingan kandang tanpa penonton hingga akhir musim.
9. Anak Menpora Dipukul Oknum The Jakmania
Anak Menpora Imam Nahrawi menjadi korban pemukulan dan penganiayaan saat menyaksikan pertandingan Persija Jakarta Vs Persebaya Surabaya di Stadion PTIK, 26 Juni 2018.
Anak Imam diketahui menggunakan atribut Persebaya saat menyaksikan laga yang berakhir imbang 1-1 itu.
Pelaku pemukulan diketahui seorang pemuda berinisial HP.
Ia menyerahkan diri ke Mapolres Jaksel pada 29 Juni 2018.
Pemuda tersebut kemudian dijerat pasal 351 KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman tiga bulan penjara.
Dalam proses hukum, tersangka tidak ditahan lantaran ancaman di bawah lima tahun.
10. Rehat Asian Games 2018
Liga 1 dihentikan sementara saat berlangsungnya Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang dari 18 Agustus hingga 2 September.
Beberapa venue Asian Games diketahui memang menjadi kandang sejumlah tim-tim Liga 1.
11. Jadwal Berbenturan dengan Agenda Timnas
Tampilnya timnas Indonesia pada Piala AFF 2018 tak membuat Liga 1 berhenti sejenak.
Bahkan pertandingan masih tetap berlangsung pada hari yang sama saat timnas berlaga, tak cuma saat turnamen, tapi juga dalam laga uji coba sebelum turnamen.
Alih-alih memberi kesempatan pemain untuk fokus, sempat terjadi tarik ulur kepentingan antara klub dan timnas.
Contohnya masih ada klub yang meminta pemainnya pulang saat tengah menjalani pemusatan latihan timnas.
Mantan pesepak bola nasional, Ponaryo Astaman, menilai masih berjalannya Liga 1 turut memengaruhi penampilan timnas Indonesia pada Piala AFF 2018.
Ia menilai, kondisi semacam ini tak hanya memusingkan pemain, tetapi juga pelatih.
12.Isu Pengaturan Skor
Isu pengaturan skor turut mewarnai jalannya liga 1 2018.
Pasalnya seperti yang diketahui isu ini mulai tinggi dibicarakan jelang akhir kompetisi liga 1 musim 2018.
Isu itu muncul ketika diungkap langsung oleh mantan runner match fixing.
Salah satu tokoh sentral yang membuka skandal pengaturan skor dalam sepak bola Indonesia, Bambang Suryo.
Baca: 7 Fakta Persija Jakarta Raih Gelar Juara Liga 1, Isu Pengaturan Skor hingga Ritual The Jak
Bambang menyebut sosok yang bernama Vigit Waluyo sebagai dalang pengaturan skor di sepak bola Indonesia pada acara Mata Najwa beberapa waktu lalu.
Bahkan Bambang Suryo mengaku siap mati demi sepak bola Indonesia.
Ungkapan tak main-main itu diungkapkan Bambang Suryo karena terus menerus mendapat ancaman pembunuhan.
Dilansir Tribunnews dari BolaSport.com, ancaman yang dialamatkan kepada Bambang Suryo tak lain karena aksi blak-blakannya menyebut dalang dari pengaturan skor sepak bola Indonesia.
(Tribunnews.com/ Umar Agus W)