News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

12 Kumpulan Fakta Sepanjang Gelaran Liga 1 2018, Diwarnai Kasus Kriminal hingga Isu Pengaturan Skor

Penulis: Umar Agus W
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suporter Persija Jakarta meluapkan kegembiraannya usai timnya mengalahkan Mitra Kukar pada laga terakhir Liga 1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (9/12/2018). Persija Jakarta berhasil menjadi juara Liga 1 tahun 2018 dengan mengumpulkan poin 62. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Gelar yang berhasil didapatkan adalah pemain terbaik dan pelatih terbaik

Untuk pemain terbaik, berhasil didapatkan pemain Persija Jakarta, Rohit Chand.

Dilansir dari BolaSport.com, Rohit Chand terpilih sebagai pemain terbaik Liga 1 2018 setelah mengalahkan penyerang Persebaya Surabaya, David da Silva, dan gelandang PSM Makassar, Wiljan Pluim.

Baca: 4 Fakta Singkat Aleksandar Rakic, Top Skor Liga 1 2018 hingga Debut Karirnya

Pemain asal Nepal itu mendapatkan trofi oleh tim Technical Study Grup Liga 1 2018.

Selain Rohit Chand, Stefano Cugurra terpilih sebagai pelatih terbaik Liga 1 2018.

Sementara pelatih terbaik Liga 1 2018 dinobatkan kepada Stefano Cuggura.

Pelatih yang akrab disapa Teco itu mengalahkan dua kandidat lainnya yakni pelatih Persib Bandung, Mario Gomez, dan pelatih PSM Makassar, Robert Rene Albert.

7. Kasus Suporter Persija tewas

Spanduk bertuliskan The Jakmania persembahan juara Persija Jakarta untuk Haringga Sirla terlihat di Cengkareng, Jakarta Barat (Istimewa)

Di balik kemenangan dan raihan Persija Jakarta Minggu kemarin juga mengisahkan cerita kelam.

Seorang anggota The Jakmania, suporter Persija, Haringga Sirla tewas akibat dikeroyok oknum suporter Persib Bandung atau Bobotoh, pada 23 September 2018 lalu.

Peristiwa itu terjadi di area Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung beberapa jam sebelum laga Persib vs Persija.

Baca: Empat Pelaku Kasus Pengeroyokan Haringga Sirla Cabut Permohonan Banding

Laga klasik tersebut akhirnya dimenangkan Persib dengan skor 3-2.

Buntut dari tewasnya Haringga, Liga 1 sempat dihentikan sementara.

Persib kemudian dihukum larangan menggelar laga kandang di Bandung selama sisa musim kompetisi.

Sementara itu para pelaku diseret ke pengadilan dan dijatuhi hukuman pidana.

8. Dirigen Aremania Intimidasi Pemain Persebaya

Dirijen Aremania, Yuli Sumpil saat laga Arema FC melawan Persekam Metro FC dalam babak 64 besar Piala Indonesia di Stadion Gajayana Malang, Selasa (20/11/2018). (SURYAMALANG.COM/Hayu Yudha Prabowo)

Dirigen Aremania, Yuli Sumpil dan seorang rekannya masuk ke lapangan saat jeda babak pertama laga antara Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, 6 Oktober 2018.

Tak cuma masuk ke lapangan, Yuli juga sempat mengintimidasi pemain Persebaya yang sedang berlatih.

Akibat tindakannya itu, Yuli dihukum larangan masuk stadion.

Adapun Arema harus menggelar pertandingan kandang tanpa penonton hingga akhir musim.

9. Anak Menpora Dipukul Oknum The Jakmania

Menpora Imam Nahrawi (Tribunnews.com/Reynas Abdila)

Anak Menpora Imam Nahrawi menjadi korban pemukulan dan penganiayaan saat menyaksikan pertandingan Persija Jakarta Vs Persebaya Surabaya di Stadion PTIK, 26 Juni 2018.

Anak Imam diketahui menggunakan atribut Persebaya saat menyaksikan laga yang berakhir imbang 1-1 itu.

Pelaku pemukulan diketahui seorang pemuda berinisial HP.

Ia menyerahkan diri ke Mapolres Jaksel pada 29 Juni 2018.

Pemuda tersebut kemudian dijerat pasal 351 KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman tiga bulan penjara.

Dalam proses hukum, tersangka tidak ditahan lantaran ancaman di bawah lima tahun.

10. Rehat Asian Games 2018

Presiden Joko Widodo memberikan buku tabungan berisi bonus kepada atlet catur Asian Para Games 2018 Hendi Wirawan di Istana Bogor, Kota Bogor, Sabtu (13/10/2018). Para menerima bonus atas perolehan prestasi berupa antara lain untuk perorangan, peraih emas bonus Rp 1,5 miliar, peraih perak Rp 500 juta, dan perunggu Rp 250 juta serta kategori lain yang nilainya sama dengan perolehan bonus atlet Asian Games 2018. (Warta Kota/Alex Suban) (Alex Suban/Alex Suban)

Liga 1 dihentikan sementara saat berlangsungnya Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang dari 18 Agustus hingga 2 September.

Beberapa venue Asian Games diketahui memang menjadi kandang sejumlah tim-tim Liga 1.

11. Jadwal Berbenturan dengan Agenda Timnas

Suporter membentangkan koreografi dalam pertandingan lanjutan Piala AFF 2018 antara Indonesia melawan Filipina di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (25/11/2018). Meskipun jumlah suporter tidak banyak namun mereka tetap memberikan dukungan dengan semangat kepada Timnas dan juga melontarkan nada kekecewaan terhadap PSSI yang dianggap tidak serius mempersiapkan Timnas untuk piala AFF 2018. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Tampilnya timnas Indonesia pada Piala AFF 2018 tak membuat Liga 1 berhenti sejenak.

Bahkan pertandingan masih tetap berlangsung pada hari yang sama saat timnas berlaga, tak cuma saat turnamen, tapi juga dalam laga uji coba sebelum turnamen.

Alih-alih memberi kesempatan pemain untuk fokus, sempat terjadi tarik ulur kepentingan antara klub dan timnas.

Contohnya masih ada klub yang meminta pemainnya pulang saat tengah menjalani pemusatan latihan timnas.

Mantan pesepak bola nasional, Ponaryo Astaman, menilai masih berjalannya Liga 1 turut memengaruhi penampilan timnas Indonesia pada Piala AFF 2018.

Ia menilai, kondisi semacam ini tak hanya memusingkan pemain, tetapi juga pelatih.

12.Isu Pengaturan Skor

Kolase Bambang Suryo dan Logo PSSI (Kolase YouTube/ Najwa Shihab - Tribunnews)

Isu pengaturan skor turut mewarnai jalannya liga 1 2018.

Pasalnya seperti yang diketahui isu ini mulai tinggi dibicarakan jelang akhir kompetisi liga 1 musim 2018.

Isu itu muncul ketika diungkap langsung oleh mantan runner match fixing.

Salah satu tokoh sentral yang membuka skandal pengaturan skor dalam sepak bola Indonesia, Bambang Suryo.

Baca: 7 Fakta Persija Jakarta Raih Gelar Juara Liga 1, Isu Pengaturan Skor hingga Ritual The Jak

Bambang menyebut sosok yang bernama Vigit Waluyo sebagai dalang pengaturan skor di sepak bola Indonesia pada acara Mata Najwa beberapa waktu lalu.

Bahkan Bambang Suryo mengaku siap mati demi sepak bola Indonesia.

Ungkapan tak main-main itu diungkapkan Bambang Suryo karena terus menerus mendapat ancaman pembunuhan.

Dilansir Tribunnews dari BolaSport.com, ancaman yang dialamatkan kepada Bambang Suryo tak lain karena aksi blak-blakannya menyebut dalang dari pengaturan skor sepak bola Indonesia.

(Tribunnews.com/ Umar Agus W)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini