News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pembantaian Pekerja di Papua

Fakta Terbaru Pembunuhan Pekerja di Papua, Pos TNI Diserang hingga Tim Gunakan Granat Pelontar

Penulis: Miftah Salis
Editor: Fathul Amanah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fakta Terbaru Pembunuhan Pekerja di Papua, Pos TNI Diserang hingga Tim Gunakan Granat Pelontar

TRIBUNNEWS.COM - Pembunuhan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Minggu (2/12/2018) telah menewaskan sejumlah pekerja BUMN, PT Istaka Karya yang menggarap proyek Jembatan Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua.

Pos TNI yang baru didirikan di Yigi kembali diserang oleh sekelompok separatis pada Selasa (11/12/2018).

Saat ini tim gabungan masih melakukan pengejaran pelaku pembunuhan pekerja menggunakan granat pelontar.

Pelaku pembantaian sempat melarikan diri dan memberikan perlawanan kepada tim gabungan.

Berikut fakta terbaru pembunuhan pekerja di Papua yang dilansir Tribunnews.com dari Kompas.com, Selasa (12/12/2018).

Baca: Dari Berbaur Hingga Operasi Gerilya, Berikut Trik Licik Pemimpin KKSB di Papua Hadapi TNI-POLRI

1. Tim gabungan cari 4 orang kabur

Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengatakan, tim gabungan yang terdiri dari TNI dan Polri masih mencari empat orang yang diduga berhasil kabur dari pembantaian Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, Papua.

"Empat (orang) masih dalam pencarian. Menurut teman-temannya, mereka bisa lari karena hanya luka bacok," kata Wiranto di Kantor Kementerian Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (11/12/2018).

Ia berharap empat orang tersebut dapat ditemukan dalam keadaan hidup.

Wiranto menyebut mereka adalah pahlawan pembangunan yang sebenarnya.

2. Berhasil identifikasi 17 orang tewas

Tim gabungan berhasil mengidentifikasi 17 korban pembantaian Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, Papua.

Seluruhnya dinyatakan meninggal dunia dengan luka tembak dan bacok.

"Dari laporan yang saya terima tadi, Polri dan TNI merupakan pasukan terpadu untuk operasi penyelamatan ini. Maka, sudah dapat diidentifikasi 17 orang mati," kata Wiranto di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (11/12/2018).

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini