Dengan hanya satu kaki ia mulai mendaki Gunung-Gunung di Jawa Tengah.
Dari kisah Sabar kita belajar bahwa fisik bukanlah batasan seseorang untuk melakukan hal yang luar biasa.
Masih mau ngeluh guys?
Baca: Jenazah Dua Pendaki Asal Islandia yang Hilang 30 Tahun Lalu Ditemukan di Pegunungan Himalaya
2. Irfan Ramdhani
Sejak kakinya lumpuh akibat terjatuh dari dinding panjat setinggi 10 meter, delapan tahun silam, Irfan tak pernah lepas dari sepasang tongkatnya.
Sepasang tongkat itulah yang kemudian menemani langkahnya mendaki Gunung Semeru di Jawa Timur dan Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat.
Kedua gunung tersebut merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa dan Lombok.
Dibantu keluarga, teman-teman sesama Mahasiswa Pecinta Alam dan motivasi dari mantan host Jejak Petualang, Irfan yang sempat terpuruk akhirnya bangkit.
Dari Kisah Irfan kita belajar bahwa fisik bukanlah suatu batasan.
Sesakit apapun fisikmu ketika mentalmu kuat, dan kamu yakin dengan mimpimu, maka semua itu akan menjadi nyata.
Seperti perkataan Irfan dalam wawancaranya bersama Kompas.com, "Keterbatasanku tidak membatasiku untuk menembus batas, karena keterbatasan bukan suatu hambatan dan bahwa tabah bukan di awal, tabah juga bukan di pertengahan, tapi tabah sampai akhir."
3. Usep Rohmat
Usep Rohmat adalah seorang penyandang difabel yang pernah mendapat beasiswa untuk kuliah di UNPAD.
Dengan keinginan yang kuat, Usep berusaha masuk UNPAD meski orang tuanya tidak punya biaya.
Meskipun hanya punya satu kaki dan satu tangan, namun Usep hobi naik gunung.
Filosofi naik gunung menurut Usep adalah semakin tinggi yang kita capai, semakin luas pandangan kita.
(Tribunnews.com/Fathul Amanah)